08 | SALAH.

566 99 406
                                    

Ku sadar diri, posisimu membuat
semua orang jatuh hati termasuk aku.
And I know, there's no me in your heart.

~XYLONA ARANESSYA~

-Happy Reading-

ARA menelungkupkan wajahnya di atas tangan yang ia silangkan di atas meja. Gadis itu terlihat lemas sekali, tidak ada senyuman yang merias wajahnya. Farrah yang tahu Ara sedari tadi diam aja langsung menepuk-nepuk bahu gadis itu.

"Kenapa lu, Ra?"

Ara menggelengkan kepalanya dengan posisi yang sama. "Gapapa."

"Lu sakit?"

Ara menegakkan tubuhnya, lalu merentangkan ke dua tangannya ke samping. "Nggak, cuma ngantuk aja."

"Mata lu juga item, Ra. Gak tidur lu?"

"Gue gak tidur semalaman, Farrah." Ara menutup mulutnya yang menguap, sungguh ia tidak bisa melawan rasa kantuknya.

"Ngapain emang lu semalam? Sampe kagak bisa tidur gitu."

"Gue lagi mikir berat, Farr. Ada yang ngasih gue surat sama chat dan itu isinya gue suruh jauhi Kak Samu."

Farrah mendelik kesal, lalu ia memegang pundak Ara dan menatap gadis di sampingnya ini dengan serius. "Dengar ya, Ara. Samudra itu banyak fans nya. Jadi kemungkinan besar yang ngasih lu surat atau chat itu salah satu fans nya Kak Samu yang mungkin nggak suka liat lu deket-deket sama Kak Sam."

Ara mencerna perkataan Farrah baik-baik. Apa mungkin itu salah satu fans nya Samudra? Jika bukan, lantas siapa?

"Tapi, Far. Dia kemarin ngirim foto gue sama Kak Samu waktu di motor."

"Mungkin dia gak sengaja liat lo kali. Udah gak usah mikir yang macam-macam dulu, ok?"

"Farr, itu gak separah yang ngasih surat ke gue. Di surat itu ad—"

"WOI AYOK NGANTIN!!"

Farrah menarik tangan Ara untuk berdiri saat mendengar teriakan David dari luar kelasnya. "Udah, Ra. Ayok."

"Gak usah terlalu di pikirin. Mereka cuma iri sama lo doang." Ara menganggukkan kepalanya, lalu ia langsung berdiri dan pergi ke kantin bersama Farrah dan David.

"Sini dah biar gue aja yang pesen," ujar David seraya mengambil uang di saku celananya.

"Gue mau green tea sama nasi goreng, ya," pesan Farrah yang langsung di angguki oleh David.

"Lu, Ra?"

"Mau tidur," balasnya sambil menyimpan kepalanya di atas meja kantin.

"Gak mau makan lu?" Ara menggelengkan kepalanya membuat David berdecak sebal. "Makan, Ra! Gue ogah ya harus ke kantin lagi waktu gue belajar di kelas gegara lu laper kayak waktu itu."

Sontak Farrah dan Ara tertawa keras, mereka ingat betul saat Ara tidak makan di kantin dan saat jam istirahat sudah habis dia merengek kelaparan. And finally, ia menyuruh David untuk membelikan makanan untuknya, padahal di kelas pria itu sedang mendengarkan penjelasan dari Miss Chatrine—Guru bahasa Inggris.

Awalnya David menolak, tetapi Ara terus saja mengganggunya, bahkan Ara sampai menelepon David berkali-kali dan mengancamnya akan mengadu pada nyokap David yang tidak-tidak.

MAGNET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang