Gue akan merubah kutub magnetnya. Bila lo selatan, maka gue utara. Agar kita bisa saling tarik menarik, dan kita bisa bersatu dengan lo jadi milik gue.
~SAMUDRA BAGASKARA~
-Happy Reading-
SEORANG pria yang baru saja masuk langsung mendapatkan pertanyaan yang membuatnya terkekeh sinis. "Suka-suka gue, lah."
"Gue tanya sekali lagi, ngapain lu anterin Caca pulang?"
"Anterin teman tidak ada salahnya bukan?"
"Sejak kapan lu berteman sama Caca, hah?!"
Pria itu mengetuk-ngetuk dagunya seolah-olah sedang berpikir. "Sejak kemarin lusa maybe?"
Bugh!
"Lu punya niat apa lagi anjing?!"
Pria itu terkekeh sinis. "Kenapa sih, Bang? Serah gue lah mau berteman sama siapa juga. Ngapa lu yang repot, sih?"
"Dia sahabatnya sahabat gue bego! Kalau lu sampai ketauan, dia pasti kecewa banget sama gue."
"Lu cuma mikirin perasaan dia doang, Bang? Lu gak pernah mikirin perasaan gue, Bang! Lu selalu aja memprioritaskan sahabat-sahabat lu itu!"
"Apa yang harus gue prioritasin dari adik selicik lu, hm?"
"Serah lu Bang! Gue capek, mau istirahat. Di saat adiknya butuh sandaran dari seorang kakaknya. Ini malah gak ada yang bisa dijadikan sandaran untuk gue. Padahal gue punya Abang."
Perkataan yang pria itu lontarkan membuat ia merasa tertegun. Hati ia menjadi berkecamuk, memberitahu sahabatnya itu yang sebenarnya atau berbalik arah pada adiknya itu?
Di satu sisi, karena orangtua sahabatnya itu, Ayahnya meninggal. Tetapi di sisi lain, ia juga tidak boleh egois dengan menyalahkan sahabatnya itu. Bagaimanapun juga, itu sudah menjadi garis takdir yang ditentukan sang maha pencipta. Bukankah seperti itu?
"Sam, temui gue di danau!"
»» ««
Samudra menghentikan langkahnya kala melihat Ara yang sedang menyeberang kearah minimarket.
Samudra menatap Caca sejenak lalu tersenyum tipis. "Tunggu ya, Ca."
Caca mendongak. "Mau kemana?"
Samudra menunjuk kearah Ara menggunakan dagunya. "Mau ngomong sama Ara dulu sebentar."
Caca menghela napasnya. Lalu mengangguk kemudian.
Langkah Samudra yang begitu cepat mampu menahan lengan Ara membuat gadis itu tertarik ke belakang.
"Ra, gue mau ngomong sama lu."
"Cepetan!"
"Ucapan gue yang kemarin gak main-main, Ra."
"Sorry, mungkin gue terlambat sadar, ya?" Ara mengernyitkan dahinya tidak mengerti.
"Maksud lu?"
"Gue sayang sama lu, Ra. Bukan sebagai kakak kelas apalagi mandang lu sebagai Caca."
"Gue gak ngerti." Ara memalingkan wajahnya. Gadis itu menutupi rasa debaran yang semakin menggila. Cukup! Ia tidak mau kemakan omongan pria itu lagi.
"Gue akan merubah kutub magnetnya. Bila lo selatan, maka gue utara. Agar kita bisa saling tarik menarik, dan kita bisa bersatu dengan lo jadi milik gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET [COMPLETED]
Teen Fiction𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! WARNING⚠ : MENGANDUNG BANYAK KATA-KATA DAN ADEGAN KASAR, HARAP UNTUK TIDAK DITIRU-! »» Ketua geng The Dragon, sekali lawannya mancing, ia langsung bertindak. Dia bernam...