40 | THE END OF EVERYTHING?

882 61 246
                                    

sudah siap untuk part akhir?

baca pelan-pelan, ok? ramaikan kolom komentar sabi?




-Happy Reading-

KINI, di kelas Samudra sedang berlangsung pelajaran Bahasa Inggris. Miss Fallyn yang sedaritadi memperhatikan seluruh siswa dan siswinya yang sedang merangkum materi, matanya langsung tertuju kepada Samudra.

"Samudra, what are you doing?" tanya Miss Fallyn, karena sedaritadi Samudra hanya menatap papan tulis dengan pandangan kosong. Tangannya ia gunakan sebagai tumpuan di dagunya.

"Sstt, Sam!" panggil Alex berbisik.

Tetapi, tetap saja Samudra tidak mendengar panggilan dari temennya itu.

Lalu, semua muridpun melihat kalau Miss Fallyn berjalan mendekati Samudra. Dengan penghapus papan tulis yang Miss Fallyn bawa, guru itu langsung menyimpannya di atas meja Samudra dengan keras sehingga menimbulkan suara.

Samudra tersadar dari lamunannya, lalu menatap Miss Fallyn bingung.

"Sorry ma'am, what's wrong?" tanya Samudra membuat Miss Fallyn menaikkan satu alisnya.

"What do you think when i teach?"

Samudra terperangah. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sorry ma'am, I was thinking of something."

"And it makes you unfocused?" Samudra menganggukkan kepalanya pelan. Miss Fallyn memangut-mangutkan kepalanya mengerti. "Ok. You can now leave the classroom! Refresh your mind when my lessons are over!"

Samudra menghembuskan napasnya pelan. "Fine, ma'am."

Miss Fallyn menatap punggung Samudra yang mulai berjalan keluar dari kelas. Lalu, guru itu menatap semua muridnya seraya berkata, "Who wants to be kicked out of class?"

Sontak semuanya pun menggelengkan kepalanya. "Nothing, ma'am."

"Good. Because I only have 5 minutes left in my lessons. You can rest from now on."

"Thank you, ma'am."

Miss Fallyn pun keluar dari kelas dan langsung di susul oleh semua murid kelas XI IPA 1 yang pengen cepat-cepat ke kantin.

»» ««

Revior, Alex, Rafi dan Ardi melangkahkan kakinya kearah rooftop. Mereka yakin bahwa Samudra kini berada disana.

"Sam?" Samudra menoleh ke belakang. Terdapat para sahabatnya yang kini sedang berjalan kearahnya.

"Lu di kelas tadi kenapa?"

Samudra menghela napasnya sejenak. "Gua mikirin Ara. Gua gak bisa fokus sebelum tau kondisi Ara sekarang ini kayak gimana."

Revior menepuk-nepuk bahu Samudra. "Gua tau Ara anak yang kuat. Gua yakin sebentar lagi juga tuh anak sadar."

"Rev ... Baru kemarin dia sadar. Baru kemarin dia peluk gua. Baru kemarin gua liat dia ketawa-ketawa lagi."

"Tapi, baru juga sebentar, semuanya langsung berubah gitu aja. Dia pingsan lagi, kondisinya semakin memburuk, bahkan kemarin jantungnya sempet berhenti," sambung Samudra dengan nada lirihnya.

MAGNET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang