Tandai jika ada typo-!
-Happy Reading-
"ABANG ... ABANG SAMUU ..."
Teriakan Alicia membuat semua penghuni rumah keluar. Sharen, Akbar, Samudra dan Caca menatap Alicia dengan tatapan bertanya-tanya.
"Ada apa sayang?" tanya Akbar—Papi Samudra dan Alicia.
"Ndaa ada apa-apa, Pi. Cia cuma bawa ice cleam doang."
"Wahh siapa nih?"
Ara tersenyum. Lalu mengecup tangan kanan Akbar. "Saya Ara, Om."
"Pacarnya Galang?"
Ara menggeleng cepat. "Bukan Om. Bukan."
"Galang kemana aja, Nak?" tanya Sharen.
"Ada Tan, di rumah aja."
"Udah lama kamu nggak main ke sini."
"Galang sibuk, Tan."
"Ayok ihh makan ice cleam naa. Cia beli 6 lohh."
"Banyak banget. Emangnya habis?"
"Cia balu makan 1 Mi. 5 lagi buat Cia, Kak Ala, Kakak ganteng, Kak Caca sama Bang Samu." Sharen mengangguk pelan.
"Yaudah sana gih di makan. Ntar keburu cair lohh."
"Mami sama Papi mau ke luar dulu ya bentar. Sam jagain adik kamu." Samudra mengangguk cepat. "Iya, Pi. Iya."
Sementara Caca, gadis itu masih mengerutkan dahinya bingung. Ia merasa ada yang disembunyikan oleh Samudra dan juga Galang.
"Kak Caca ayok dimakan."
"Ah i-iya. Makasih ya sayang."
"Kenapa, Ca?"
Caca menatap Galang dan Samudra bergantian. "Kalian berantem?"
"Nggak!" jawab mereka cepat.
Caca menatap mata Samudra dan Galang. Mencari kebohongan di kedua mata laki-laki itu.
"Aku tau kalian bohong."
"Ca—"
"APA SUSAHNYA SIH JUJUR?!" bentak Caca. Wajah gadis itu merah padam.
"Ra, mereka satu sekolah?" Ara menatap Caca terkejut. Kenapa gadis itu bertanya pada dirinya?
"Setahu Ara, Kak Galang sekolah di SMA SEMESTA Ca. Bukan di SMA ANGKASA."
Caca tertawa hambar. "Kan dugaan gue bener. Pasti ada hal yang kalian sembuyiin dari gue."
Samudra menatap Caca sejenak. Lalu menghembuskan napasnya kasar. Nada bicara gadis itu berubah. Kata dari 'aku-kamu' pun berubah jadi 'gue-lo'.
"Nggak, Ca. Kita beda satu sekolah bukan berarti berantem."
"Terus karena apa, hah?! Padahal kalian udah janji buat selalu bareng."
Mata Caca beralih menatap Galang. "Lang kenapa lu gak sering main lagi sama Samudra?"
"Gue tadi udah bilang kan kalau gue sibuk?!"
Caca menggeleng. "Gak! Gue gak percaya. Sesibuk-sibuknya lo, pasti ada waktu buat main atau saling kumpul."
Ara yang mendengar perdebatan antara Caca, Samudra dan Galang hanya bisa diam. Ia tidak tahu apa yang terjadi diantara mereka. Apakah masalahnya begitu besar?
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET [COMPLETED]
Teen Fiction𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! WARNING⚠ : MENGANDUNG BANYAK KATA-KATA DAN ADEGAN KASAR, HARAP UNTUK TIDAK DITIRU-! »» Ketua geng The Dragon, sekali lawannya mancing, ia langsung bertindak. Dia bernam...