-Happy Reading-
SETIAP orang tidak bisa menyimpulkan apa yang ia lihat atau yang ia dengar dengan begitu saja. Bisa jadi semuanya itu hanya kesalahpahaman?
Jika itu benar, tanya alasan mengapa ia melakukan hal seperti itu. Jangan langsung memberikan hukuman yang Jelas-jelas belum tahu alasannya apa. Terkadang manusia seperti itu, mudah salah paham karena apa yang ia dengar atau yang ia lihat tidak dicari tahu faktanya terlebih dahulu.
"Kita gak boleh salah paham dulu. Inget! Kemarin kita baru aja wawancara mengenai musuh Ara di sekolah. Dan Farrah maupun David menjawab tidak ada," ujar Alex.
"Iya, Lex. Gua juga tau. Ya maaf, kalau perkataan gua emang bikin kalian merasa kesel."
"Bukan gitu, Raf. Masalahnya Farrah itu temen terdekatnya Ara setelah David. Tapi, dia juga mantannya Aron. Hm, mau gimanapun juga, kita harus cari tau faktanya dulu," jelas Ardi.
"Tumben gua punya temen yang bisa tiba-tiba pinter, bisa diajak serius," celetuk Revior membuat ketiga sahabatnya itu merasa tertohok, terjungkal, terguling, tertusuk. Ok, ini terlalu berlebihan!
"Hm. Otak kita ini kan rada-rada. Iya gak, Raf, Di?"
"Iya, gua sama Ardi rada-rada pinter. Lu mah rada-rada gelo!"
"Anjing!" umpat Alex. Ia menatap Rafi dengan aura permusuhannya.
"Ampun bang jago."
"Yaudah, jadi kita bisa tanya-tanya lagi aja ke Farrah soal Aron. Gimana?" usul Samudra yang sedaritadi hanya menyimak.
"Siap. Istirahat apa pulang sekolah?"
"Pulang sekolah aja. Biar waktunya lebih lama."
"5 menit lagi masuk. Untung pr fisika gua udah," ujar Revior.
"PR FISIKA!?" teriak Rafi, Alex dan Ardi kompak.
"Iya, minggu kemarin Pak Yardi kan ngasih pr halaman 20," jelas Samudra membuat mereka semakin panik.
"Anying, Anying, Anying, gua belum anying!" umpat Rafi seraya bulak-balik disamping mejanya.
"Kerjain goblok! Bukannya bulak-balik kayak gitu!" ketus Ardi.
"Eh, iya." Seketika, Rafi menjadi bego kembali.
Canda bego.
"Assalamu'alaikum."
Baru saja Rafi mendudukkan pantatnya kekursi, Pak Yardi sudah datang dan memasuki kelas.
"Untuk pr nya. Silahkan kumpulkan kedepan."
"Siapa yang tidak mengerjakan pr?" tanyanya seraya menatap semua siswa-siswinya satu-satu dengan tatapan tajamnya.
"MAMPUS!" gumam mereka bertiga.
»» ««
Kini, Alex, Ardi dan Rafi sedang dihukum oleh Pak Yardi. Mereka harus lari dilapangan 10 kali dan hormat bendera sampai jam istirahat.
"Minta air minum dong anying," ujar Ardi.
"Gua gak bawa air minum. Asli sih haus banget," jawab Rafi.
"Beli minum aja dulu, sabi kali?"
"Sabi lah. Kuy, kekantin," jawab plus ajak Rafi.
"Kalau dimarahin Pak Yardi, kita salahin Alex aja. Ok, Raf?"
"Ok!"
"Bamsat! Gimana sih anjir, gua kan nanya, sabi gak? Kalau gak yaudah gak usah lah tolol!" ngegas Alex. Pria itu begitu merasa kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET [COMPLETED]
Jugendliteratur𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! WARNING⚠ : MENGANDUNG BANYAK KATA-KATA DAN ADEGAN KASAR, HARAP UNTUK TIDAK DITIRU-! »» Ketua geng The Dragon, sekali lawannya mancing, ia langsung bertindak. Dia bernam...