DOR!
SIAPKAN HATI, PART INI AKAN MEMBUAT KALIAN SEDIKIT...
-Happy Reading-
SEMUA orang melebarkan matanya. Samudra menatap Aron penuh amarah. Pria itu langsung melangkahkan kakinya, lalu menekukkan tangan kanannya tepat keleher Aron.
"APA YANG UDAH ELU LAKUKAN, SIALAN?!" tanyanya dengan penuh emosi. Tangan kirinya ia berhasil merebut pistol yang berada di tangan Aron.
Sementara Rafi, pria itu melihat kearah pojok kiri, dimana ada orang yang berhasil menembak Justin. Rafi sempat mengecek kearah tersebut tetapi lagi dan lagi ia kehilangan jejak. Tetapi, ia sempat melihat bayangan rambut panjang dari orang tersebut yang mungkin sedang berlari bersembunyi.
Siapa?
Kini, fokus Rafi teralihkan ke Samudra yang sedang memukul Aron bertubi-tubi. Rafi membiarkannya, karena perbuatannya pun sudah sangat keterlaluan.
Pertama, menculik Ara.
Kedua, melakukan penyiksaan terhadap Ara.
Ketiga, Aron berhasil menembak Ara.Rafi menghela napasnya, ia hanya bisa melihat Samudra yang masih memukuli Aron.
"Hallo, Pak. Di sini ada kasus penculikan, untuk tempatnya saya kirim lewat pesan!"
Jika dengan cara melaporkan Aron ke kantor polisi bisa membuatnya merasa jera. Rafi akan merasa bersyukur. Tetapi, jika Aron merasa dendam terhadap dirinya, tidak apa. Lihat saja apa yang akan Aron lakukan terhadap abangnya sendiri.
"Sam, udah wei," ujar Alex, pria itu langsung menarik tangan Samudra.
"Diem, Lex."
"Itu ambulance udah ada bodoh!"
Samudra diam. Ia menatap Aron yang wajahnya sudah babak belur. Banyak lebam di pipinya. Darahpun mengalir dari hidungnya dan pelipisnya.
"Lu masih belum aman!"
Setelah berkata seperti itu, Samudra langsung menggendong Ara ala bridal style dan membawanya memasuki ambulance.
"Gua tau kalau lu kuat, Ra."
"Te amo!"
Cup.
»» ««
Kini, Samudra dan teman-temannya sudah sampai di rumah sakit. Sementara Aron dan orang-orang yang berada di tempat itu di tangkap oleh polisi.
"Tau gak sih, gue rada curiga ke adik gua, kayaknya ada 1 orang lagi yang belum kita tangkap."
"Siapa?" tanya Ardi.
"Kayaknya cewek. Soalnya, waktu Justin di tembak dari arah kiri kan gua sempet kearah sana juga, tapi cuma liat sekilas rambutnya doang. Panjang pula. Gua gak liat jelas. Gua kehilangan jejaknya, huft."
Penjelasan Rafi mampu membuat 4 orang lainnya berpikir keras. Sebenarnya 1 orang lagi itu siapa?
"Eh btw, Justin kok tiba-tiba datang, ya?" tanya Alex yang memang sudah curiga sedaritadi.
"Aron sama Justin itu temenan. Ada kemungkinan juga mereka kerjasama," balas Revior.
Logikanya sih gitu, bisa saja Justin bekerja sama, kan?

KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET [COMPLETED]
Ficção Adolescente𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! WARNING⚠ : MENGANDUNG BANYAK KATA-KATA DAN ADEGAN KASAR, HARAP UNTUK TIDAK DITIRU-! »» Ketua geng The Dragon, sekali lawannya mancing, ia langsung bertindak. Dia bernam...