Sepertinya memang benar, bahwa sedikitpun tidak ada nama aku dihatimu.
~XYLONA ARANESSYA~
-Happy Reading-
ARA membuka pintu toiletnya lalu berjalan keluar. Ia merasa lega karena sudah menuntaskan niatnya. Ara celingak-celinguk ke kanan kiri mencari keberadaan Samudra. Apa Samudra berada di parkiran? pikirnya begitu.
Ara dengan langkah kaki cepat langsung berjalan kearah parkiran. Ia mengingat-ingat letak motor yang Samudra parkirkan. "Perasaan tadi disini deh?"
Ara melihat ke kanan dan ke kiri. "Kak Samu dimana?" Ara melihat pergelangan tangannya dan ternyata sebentar lagi matahari akan tenggelam dan berganti dengan bulan dan bintang.
"Kak Samu dimana, sih?"
Ara menjatuhkan pantatnya keatas tembok penghalang antara mobil dan motor. Ia memegang perutnya yang terasa perih. Ah sial, ternyata maagnya kambuh!
Lalu terdengar suara pesan masuk ke hp Ara. Ia lalu membukanya dan ternyata dari pria itu. Senyum ia luntur ketika Samudra sudah pulang terlebih dahulu. Ia menghembuskan napasnya kasar. Lalu membalas pesan dari pria itu.
Kak Samu
Ra lu pulangnya bisa sendiri kan?
Maaf ya Ra gue pulang duluan. Lu hati-hati dijalan.Xylonaaraa
Iya Kak, gapapa.
Hati-hati di jalan Kak :)Dengan perut yang masih perih, Ara berjalan cepat untuk mencari taksi. Dadanya terasa sesak ketika ia menunggu hampir setengah jam ternyata Samudra sudah pulang duluan. "Ssh, perih banget."
Ara menjongkokkan badannya ke pinggir jalan seraya memeluk perutnya yang semakin terasa perih. Ia lupa sejak dari kantor polisi itu ia belum makan sama sekali. Apalagi dari kemarin, makan ia sudah tidak teratur dari biasanya.
Tid ... Tid ...
Ara mendongakkan kepalanya menatap motor yang kini berada didepannya. Ia melihat wajah orang tersebut yang tertutupi helm.
"Lu ngapain Ra di situ?" tanyanya seraya membuka helm yang ia pakai.
"Gue nunggu taksi," jawabnya.
"Oh. Yaudah lu naik motor gue aja. Lu mau pulang, kan?"
"Iya, Kak."
"Yaudah ayok naik. Gue anterin." Ara memperhatikan wajah orang itu dalam. Apa iya orang itu akan mengantarkannya sampai rumah?
"Serius, Kak?"
"Iya, santai aja gak akan gue culik, kok," kekehnya. Ara menganggukkan kepalanya lalu langsung naik ke motor ninja itu.
"Btw, boleh berhenti dulu gak, Ra? Di depan kan ada nasgor tuh nah gue mau makan."
Ara berpikir sejenak. Sebenarnya di juga merasa lapar banget apalagi perutnya yang masih terasa perih. "Boleh Kak. Gue juga mau makan."
Pria itu langsung memberhentikan motornya lalu menatap Ara sejenak. "Btw, kita belum kenalan lohh. Nama lu Ara, kan?"
Ara menganggukkan kepalanya. "Iya. Nama lu Kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET [COMPLETED]
Teen Fiction𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! WARNING⚠ : MENGANDUNG BANYAK KATA-KATA DAN ADEGAN KASAR, HARAP UNTUK TIDAK DITIRU-! »» Ketua geng The Dragon, sekali lawannya mancing, ia langsung bertindak. Dia bernam...