SIAP UNTUK MEMBACA ENDING?!
JANTUNG KALIAN TOLONG SIAPKAN YYA :D
BACA PELAN-PELAN, RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR OGHEY!?
-Happy Reading-
BAU bunga yang baru saja di taburi seminggu yang lalu masih tercium, ditambah tadi ada yang menaburkannya semakin banyak dan baunya pun semakin tercium.
Dengan perlahan, air botol yang ia bawa, ia sirami keatas tanah yang baru saja di siram dan di taburi bunga oleh para temannya tadi.
Suara isakan tangis mulai terdengar. Samudra menghela napas sejenak. Menatap batu nisan itu dengan tatapan kosong.
"Sstt. Dia udah tenang di sana. Jangan nangis lagi."
"Hiks, harusnya gua yang ada di dalam tanah itu, Kak."
"Heh! Lu itu ngomong apaan, sih? Mau ninggalin gua lagi, iya?" ujar Samudra kesal seraya menatap Ara tajam.
"Nggak gitu. Tapi, kenapa dia ngelakuin itu buat gua?"
Samudra menatap batu nisan yang bertulisan Justin Evando. Pria itu tersenyum tipis.
"Dia pernah bilang ke gua, kalau dia akan menebus semua kesalahan dia. Salah satunya donorin hati dia buat lu, Ara," jelas Samudra membuat Ara semakin menangis.
"Hati ini berarti milik dia. Gua merasa gak enak banget, bahkan waktu dia dikuburin aja gua gak datang."
"Kan lu masih belum sadar, Ra. Udah ah jangan nyalahin diri lu sendiri. Ini semua kemauan Justin sendiri. Kita juga awalnya udah nolak, tapi dia terus aja maksa," jelas Samudra membuat Ara diam.
Samudra mengelus rambut Ara pelan. Lalu, menggenggam tangan gadis itu. "Ayok pulang."
Ara mengangguk pelan. "Kak, Ara pulang dulu, ya. Terimakasih atas donornya. Terimakasih banyak, Kak."
Mungkin, jika Justin tidak mendonorkan hatinya waktu seminggu yang lalu, ia pasti sudah di kubur di tempat ini. Ara merasa berterimakasih banget kepada pria itu.
Samudra mengusap batu nisan Justin sekilas. "Thanks, Jus. Gua gak akan pernah lupa sama partner gua waktu SMP."
Samudra menatap Ara sekilas. "Udah. Ayok."
Samudra dan Ara pun pergi dari kuburan Justin. Samudra pun mengegas motornya ke suatu tempat.
"Mau kemana dulu?"
"Danau. Di sana banyak kupu-kupu. Kalau malam hari, banyak kunang-kunang. Mau kesana?"
"Mau, mau."
Samudra pun menganggukan kepalanya. Ia membawa Ara ke danau tersebut.
»» ««
Ara berdecak kagum saat melihat pemandangan di danau ini. Benar apa yang dikatakan oleh Samudra, bahwa di sini banyak sekali kupu-kupu. Bahkan, ia saja sudah dikelilingi kupu-kupu yang cantik ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET [COMPLETED]
Teen Fiction𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! WARNING⚠ : MENGANDUNG BANYAK KATA-KATA DAN ADEGAN KASAR, HARAP UNTUK TIDAK DITIRU-! »» Ketua geng The Dragon, sekali lawannya mancing, ia langsung bertindak. Dia bernam...