22 | DIFFERENT.

573 73 335
                                    

-Happy Reading-



ARA menghembuskan napasnya berkali-kali. Ia celingak-celinguk mencari keberadaan Revior. 

"Jadi anterin nggak, sih?" tanyanya pada diri sendiri.

"Malas banget kalau gue harus di PHP in lagii."

Ara berdecak sebal. Perlakuan Samudra minggu-minggu ini berhasil membuatnya merasa sakit hati. Di tinggalkan, di buat janji tapi akhirnya tidak di tepati. Biar apa sih pria itu begitu?

Ara menoleh ke samping saat pundaknya di tepuk oleh seseorang. "Sorry, Ra. Lama, ya?"

Ara tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya pelan. "Jadi anter gue pulang nggak, Kak?"

"Jadi kok jadi. Tadi gue lagi ngobrol dulu sama yang lain." Ara menganggukkan kepalanya mengerti. 

"GAS TERUS REV, GAS!!"

Sontak mereka berdua langsung menoleh kearah belakang. Terdapat Ardi dan Alex yang sedang menyengir lebar. 

Revior memutar bola matanya malas. "Apaan sih?!"

"Neng Ara, awas lohh berpaling."

"Bacot!" Ara mengernyitkan dahinya. Ia tidak paham apa yang dikatakan Ardi pada dirinya. Apalagi dengan respon Revior yang begitu ketus. Ada apa sih?

"Pulang sono!"

"WAH REVIOR UDAH GEDE YA BUND," kekeh Alex. Ia langsung menarik tangan Ardi keluar dari sekolah. 

"NENG ARA JAGA HATI, JAGA MATA YAA, NENG!"

"Orang gila gak usah di dengerin, Ra." Ara menatap Revior sejenak. Lalu terkekeh pelan kemudian. 

"Kak Samu udah pulang, Kak?"

"Belum kok. Dia masih ada di kelas Caca."

Ara memegang bahu pria itu lalu menaik ke atas motor. "Iya, Kak."

"Kalau boleh tau, lu sejak kapan suka sama Samudra, Ra?"

Ara melebarkan matanya. "Maksud Kakak?"

"Gue tau kalau lu paham apa maksud gue."

Ara berdehem pelan. "Nggak kok, gue kagak suka sama Kak Sam," jawabnya seraya tertawa pelan.

"Lu salah orang kalau mau berbohong, Ra."

Ara menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Sok tau banget sih Kak Revior. Kata siapa kalau Ara suka sama Kak Sam?"

"Kata mata lu."

"Eh?" Ara tersentak kaget. Memangnya ketara banget kalau dirinya menyukai Samudra?

"Gapapa kali Ra, kalau lu suka sama Samudra juga. Nggak ada yang ngelarang. Tapi gue cuma mau kasih tau satu hal sama lu, Ra."

"Apa?"

"Kalau hati Samudra masih untuk Caca."

MAGNET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang