Aziel alkandra

16.5K 770 40
                                    

Haii :")









Aziel berjalan pelan menuju ruangan pribadi nya di mana gadis nya berada,setelah sampai dia pun masuk ke dalam di sana terlihat zia yang sudah terbangun dengan posisi terduduk sambil membenar kan semilut nya agar tidak melorot ke bawah,karena memang dia masih belum memakai baju nya.

"Udah bangun" zia sedikit tersentak kala mendengar suara dingin itu,bahkan dia saja tidak tau kapan ziel masuk ke dalam ruangan ini,dengan sedikit keberanian zia memberani kan diri menatap ziel,menatap mata tajam itu dengan mata nya yang sudah berlinang air mata lagi.

Badan nya terasa sangat sakit apalagi di daerah punggung dan pergelangan tangan nya,bahkan impian nya untuk bisa mendapat kan banyak teman di hari pertama masuk pun sudah pupus,yang mana itu di sebab kan oleh tunangan nya sendiri.

Aziel clovis alkandra

"Udah"jawab zia lirih dengan bibir yang bergetar dia menahan isakan tangis nya agar tidak keluar,walaupun dia memberani kan diri menatap ziel dengan mata yang berkaca kaca karena memang ziel tidak suka kalau sedang berbicara dengan nya dengan kepala tertunduk,tapi tetap saja tubuh nya terasa gemetar kala mengingat apa yang di terima oleh nya tadi.

Ziel yang melihat zia ketakutan pun dengan segera duduk di samping ranjang dengan kasar ziel menyibak selimut yang sedang di genggam erat oleh zia untuk menutupi bagian atas tubuh nya yang hanya mengenakan daleman saja.

Dengan sekali hentakan ziel mengangkat zia dengan enteng ke atas pangkuan nya menatap mata polos itu dengan tatapan sendu nya.

"Masih sakit hmm?"tanya ziel sambil mengelus punggung zia pelan

"Shhh masih jangan di pegang zizi"ucap zia pelan sambil meringis kala ziel menyentuh luka nya.

"Ohh maaf sayang" ucap ziel sambil menaruh wajah nya di ceruk leher zia,menghirup aroma mint dari gadis nya yang sangat memabuk kan bagi nya,sedang kan zia bergerak gelisah di atas pangkuan ziel,dia merasa risih atas apa yang sedang di lakukan ziel,apalagi dengan keadaan dia yang hanya memakai bra saja.

"Ziel?"

"Hm"

"Aku mau masuk kelas"cicit zia yang langsung membuat ziel menegak kan kepala nya.

Ohhh iya lupa bahwa ini hari pertama gadis nya itu masuk sekolah,di lihat nya jam di pergelangan tangan nya yang sudah menunjuk kan pukul 08.30 yang arti nya pelajaran sudah di mulai dari tadi.

"Besok aja ya,ini juga udah masuk lagian punggung kamu kan masih sakit,hmm? Nurut ya?"

"Tap-"

"Nurut ya?!" Tanya ziel sekali lagi yang membuat zia langsung mengangguk pasrah.

"Good girl sekarang kamu tidur lagi aja ntar aku juga mau tidur"

"Tapi aku gak ngan-"

"Mau ngelawan?"

"Enggak"cicit zia

Diri nya hanya pasrah saat ziel membaring kan diri nya membawa nya ke dalam pelukan hangat ziel yang selalu membuat nya nyaman.

"Jangan membantah perintah ku,karena seluruh tubuh mu bahkan hidup mu itu milik ku,jadi jangan harap kamu bisa lepas dari ku"

♍♍♍♍♍



Kringg kringg kringgg

Suara bel istirahat berbunyi,membuat aziel terbangun dari tidur nya tapi tidak dengan zia yang masih terlelap di alam mimpi nya dan memeluk diri nya erat.

Ziel pun hanya diam memperhati kan wajah zia yang sedikit sembab akibat menangis tadi,jujur saat menghukum zia ada rasa senang sekaligus sesak di dalam diri ziel tapi untung nya dia masih bisa mengontrol diri nya agar tidak melukai gadis nya terlalu berlebihan atau bahkan sampai membunuh nya.

Ziel memang hobi membunuh tapi dia bukan psycophat dia masih bisa mengendalikan diri nya,dia hanya akan membunuh orang yang bersalah bukan sembarang orang.

Dengan lembut dia mengelus kepala zia sayang sambil sesekali meniup wajah zia agar gadis nya itu terbangun,karena zia harus makan,setelah sekian lama akhir nya zia pun mengerjap kan mata nya beberapa kali sampai akhir nya terbuka.

"Zizi"ucap zia dengan suara serak nya.

"Bangun makan dulu nanti di lanjut lagi"

"Iya"dengan malas zia pun bangun dari tidur nya berjalan ke arah sofa di mana baju nya berada.

Setelah memakai baju nya zia pun kembali ke arah kasur di mana ziel yang masih terduduk sambil menyender ke kepala ranjang memperhati kan zia,dia tidak akan mengambil kesempatan dalam kesempitan,dia tidak akan merusak gadis nya hanya demi hasrat nya.

"Zizi,aku mau makan di kantin boleh ya?"

"Di sini aja"

"Zizi please aku pengen lihat sekolah an ini"rayu zia sambil menatap ziel memohon yang di balas tatapan datar ziel.

"Yaudah ayo,tapi kamu gk boleh senyum ke cowok lain,gak ada acara lambai-lambai an,pokok nya kamu harus selalu di samping aku ngerti?!"

"Iya ziel iyaa"

"Good girl"

Akhir nya zia pun dapat keluar juga dari ruangan ziel,hal pertama yang dia lihat adalah beberapa siswa/i yang sedang berlalu lalang di hadapan mereka tapi tidak ada yang berani menatap nya,mungkin karena ada ziel di samping nya.

Mereka pun berjalan ke arah kantin dengan di ikuti tatapan siswa/i yang bertanya tanya.

"Itu cewek yang tadi berangkat sama arkan bukan sih?"

"Iya,emang dia orang nya"

"Serius itu ziell?!"

"Terus itu yang di samping nya ziel siapa ya?"

"Kek nya murid baru"

"Cantik banget anjim cewek nya"

Dan masih banyak lagi tapi ziel hanya menanggapi nya dengan acuh kecuali zia yang sudah memberi kan senyuman nya ke beberapa siswi yang sedang menatap nya,kecuali kalau cowok dia akan menunduk.

Makasih udah mau baca:,)
Jaga kesehatan yaaaa

ALKANDRA |End| ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang