41 | Pedih

115 50 156
                                    

Don't forget to vote, comment and share!

Happy reading

❤❤❤

Jika langit berwarna biru dan awan selalu nampak putih. Tapi kenapa harus ada kisah haru yang membuat hati pedih?

❤❤❤

Siswa dan siswi dibuat keheranan saat mendengar nada musik tiba-tiba menggema di setiap sudut sekolah. Nada musik tersebut dinyalakan di pusat informasi, tetapi siapa yang berani masuk ke tempat khusus itu?

Nada musik tersebut mengalihkan perhatian semua orang. Mereka sibuk menebak-nebak siapa yang sengaja menyalakan musik disaat semua guru sedang rapat.

Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan

Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti

Semua orang terperangah, nada musik itu disusul oleh suara merdu milik cowok yang sedang berusaha mereka tebak.

Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti

Sementara di dalam UKS, Genis termenung menatap Sashy yang sampai sekarang belum membuka mata. Kesadaran Sashy hilang saat Zidan sedang meminta maaf. Genis kira Sashy terdiam di pelukannya karena tidak sanggup berbicara. Namun, Genis salah, diamnya Sashy karena sahabatnya itu pingsan.

Kelopak mata Sashy bergerak, perlahan ke dua matanya terbuka. Hal yang pertama kali Sashy lihat adalah atap putih.

"Shy...." Genis senang akhirnya Sashy sadar.

Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti

Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi..mu...

Sashy mengerutkan dahi saat mendengar suara nyanyian. Sashy menatap Genis meminta jawaban.

Genis menggeleng, dia juga tidak tahu siapa yang bernyanyi.

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti

Ke dua mata Sashy terpejam menikmati suara merdu tersebut. Namun detik kemudian Sashy tersadar, suara itu tidak asing di telinganya.

"Rial...." Sashy merubah posisinya menjadi duduk.

"Kenapa sama Rialdy?" Genis melihat raut wajah panik milik Sashy.

Bukannya menjawab, Sashy malah menangis kembali. Ke dua mata Sashy sudah bengkak ditambah sekarang menangis lagi.

"Kenapa nangis, Shy?" Genis panik, dia mengusap bahu Sashy.

"Ini suara Rial," isak Sashy.

Genis mempertajam pendengarannya. Genis baru sadar ternyata yang bernyanyi adalah Rialdy.

MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang