Don't forget to vote, comment and share!
Happy reading❤
❤❤❤
Kalau ingin memiliki hatinya. Jangan bertindak gegabah, dekati dia dengan perlahan. Hati seseorang itu tidak mudah menerima hati yang baru. Butuh waktu untuk kembali merasakan cinta.
❤❤❤
Sepanjang latihan Futsal Rialdy tidak bisa fokus, bibirnya terus menyunggingkan senyuman. Entah apa yang merasuki cowok itu, mungkin karena kejadian di Perpustakaan siang tadi? Sepertinya iya, apalagi yang mampu membuat cowok itu bahagia, kalau bukan tentang Sashy.
Melihat gelagat aneh Rialdy membuat Rizky memicingkan mata curiga. Tanpa bertanya pun Rizky tahu apa yang terjadi, tetapi bukan Rizky namanya kalau tidak membuat Rialdy kesal.
"Ky!"
Teriakan Riza mengalihkan pandangan Rizky, di sana Riza sudah siap memberikan operan bola. Seketika Riza menendang bola tersebut dan tepat mengenai kaki Rizky. Cowok itu segera menggiring bola menuju gawang, namun di tengah jalan Rizky memiliki ide cemerlang. Diliriknya Rialdy yang masih senyam-senyum dekat gawang lawan.
"Mampus lo, Al," gumam Rizky diakhiri kekehan pelan.
Kaki Rizky kembali menggiring bola, tepat beberapa meter sebelum gawang lawan. Rizky menghentikan giringan bola sesaat, lalu menendang bola tersebut ke arah-seharusnya gawang, tetapi cowok itu malah menendangnya ke arah Rialdy.
"Al, gue oper bolanya!" teriak Rizky.
Mendengar teriakan itu membuat Rialdy tersadar, tepat saat cowok itu menoleh benda bulat tersebut menghantam perutnya. Sontak Rialdy mengaduh dan memegang perutnya.
"Woi! Lo sengaja, kan?" Rialdy berteriak sambil menatap tajam Rizky.
Rizky terkekeh, cowok itu berlari menghampiri Rialdy.
Sementara Riza menggelengkan kepala tidak habis pikir dengan tingkah kedua sahabatnya itu.
"Latihan cukup sampai di sini," kata Riza menatap para pemain yang lain.
Mereka mengangguk dan satu persatu dari mereka mulai meninggalkan lapangan. Kini tersisa tiga cowok, Riza melangkah mendekati Rialdy dan Rizky.
"Kampret!" Rialdy meringis mengusap perutnya.
Bukannya meminta maaf, Rizky justru menyengir memerlihatkan deretan giginya. "Lo, sih, latihannya nggak fokus. Jadi, jangan salahin gue."
"Lo juga, bukannya nendang ke gawang, malah ke Rial," omel Riza.
Rizky mengerutkan bibirnya, "Niat gue, kan, mau ngoper bola."
"Gue bisa bedain mana niat baik dan mana niat buruk." Lagi, lagi Riza membuat Rizky tidak bisa mengelak.
Rizky mendengkus kesal, dirinya selalu salah di mata Riza. "Terus aja salahin gue, kayaknya napas juga gue salah!"
Rialdy terlentang di tengah lapang, cowok itu menatap langit yang mulai memancarkan warna jingga. Hari semakin sore tetapi ketiga cowok itu masih enggan beranjak dari lapangan. Ketika selesai latihan Futsal yang selalu mereka lakukan adalah menghabiskan waktu bersama di lapang sekolah. Alasannya karena sebentar lagi lulus sekolah dan tentunya tidak akan lagi merasakan bermain bola di lapangan yang menjadi saksi bisu terwujudnya impian Rialdy menjadi Kapten Futsal.
Mereka tidak punya banyak waktu lagi untuk menikmati masa-masa SMA. Dengan begitu, mereka harus memanfaatkan waktu yang ada. Jangan sampai menyesal di kemudian hari karena tidak menikmati masa remaja dengan keseruan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅
RomanceCerita ini pernah diikutsertakan dalam event GMG Hunting Writers 2021. ••• Jatuh cinta adalah sebuah proses alami yang begitu indah tetapi cukup rumit. Jika kalian perhatikan, orang yang sedang jatuh cinta bisa bertingkah aneh dan konyol. Bahkan, te...