34 | Iqro ya!

147 69 221
                                    

Don't forget to vote, comment and share!

Happy reading

❤❤❤

Sudah ku bilang, kan? Bahwa aku akan berjuang mendapatkannya.

❤❤❤


Malam ini Rialdy memanfaatkan waktunya untuk mencari jawaban dari soal yang diberikan Sashy. Rialdy sangat beruntung karena kertas yang hilang berhasil Sashy ambil dari Bu Susi. Rialdy sangat terkejut saat mengetahui kertasnya berada di tangan Bu Susi.

"Hm ... malam ini gue harus berhasil jawab soal ini." Rialdy memandang tajam kertas yang ditaruh di atas meja belajar.

Rialdy mengacak rambut frustasi, hanya untuk memecahkan satu soal saja rasanya dia ingin menyerah saja. Tetapi, dia tidak boleh menyerah, demi Sashy.

Pandangan cowok itu menerawang, sederet soal pada kertas itu memenuhi otaknya. Apakah ada cara cepat untuk menjawab soal tersebut? Tiba-tiba lampu ajaib bak di film-film animasi muncul di kepalanya.

"Lo bego Rial!" Rialdy menepuk dahi, "Kenapa nggak cari digugel aja? Sial, gue baru ingat," umpatnya.

Cowok itu menyambar ponsel cepat, membuka aplikasi tersebut dan mulai mengetik soal itu dikolom pencarian. Rialdy menatap ponselnya dengan harap-harap cemas, dalam hati dia berdoa semoga ada jawabannya. Jika tidak ada, Rialdy tidak akan bisa memecahkan soal itu. Otaknya terlalu buntu untuk memahami soal matematika.

Tak lama layar ponsel menampilkan beberapa jawaban mengenai soal tersebut. Rialdy memilih deretan pertama dan muncullah jawaban yang sangat Rialdy tidak sangka-sangka.

Matanya membelalak dengan mulut melongo menatap jawaban soal tersebut. Satu detik kemudian matanya mengerjap tidak percaya.

"Bentar napas dulu," ucapnya bermonolog.

Jantungnya mendadak berdetak kencang.

Sashy harus tanggung jawab!

❤❤❤


"Demi cinta Rialdy yang tidak pernah terbalaskan! Seriusan hari ini ada razia rambut?" pekik Rizky heboh.

Rialdy menggeram kesal mendengar kalimat pertama yang diucapkan Rizky. Apa katanya? Cinta Rialdy tidak terbalaskan? Hah! Memang tetapi itu dulu, nggak tahu kalau nanti sore.

"Gue nggak mau potong rambut dadakan," gumam Riza.

Rialdy menatap teman-teman kelasnya. Kebiasaan anak IPS adalah selalu merencanakan melarikan diri dari Pak Erwin, si tukang potong rambut dadakan. Di Galaxy setiap bulannya akan diadakan razia rambut khusus para siswa. Jika ada yang rambutnya gondrong, maka tak segan-segan Pak Erwin akan memotong rambut tersebut secara asal-asalan.

Pernah waktu kelas XI Rizky terkena razia rambut, yang awal model rambutnya Curtains, mendadak tidak berbentuk dengan bagian samping kiri dan kanan tidak rata. Sejak saat itulah Rizky meng-klaim bahwa Pak Erwin adalah guru yang wajib dihindari.

"Kabur sekarang aja." Hesa memberi saran.

Rizky menjentikkan jarinya setuju, "Setuju, yuk, Al?"

Untuk urusan kabur satu kelas memang mesti atas persetujuan Rialdy, karena cowok itulah yang akan bertanggung jawab jika satu kelas dipanggil Bu Susi. Memang sepatutnya Rialdy bertanggung jawab, dia kan KM XII IPS 1.

MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang