10 | Sashy selingkuh?

523 366 326
                                    

Don't forget to vote, comment and share!

Happy reading


❤❤❤

Resiko mencintai dalam diam adalah tidak bisa berada dibarisan paling depan ketika melihatnya menangis.

❤❤❤




"Udah dibilangin dari dulu, jangan main hujan. Tapi apa? Tetep aja dilakuin, jadinya sakit, kan? Terus yang repot siapa, hah?"

Malam ini Rialdy harus mendengar dan menerima semua omelan sang Kakak. Sebelum pulang Rialdy telah menyiapkan telinganya. Omelan sang Kakak adalah makanan sehari-hari untuknya.

April terus mengomel sambil mengompres dahi Rialdy. Walaupun setiap hari kerjaannya mengomel, tetapi April adalah Kakak yang sangat perhatian kepada kedua Adiknya. Terbukti ketika Rialdy dan Haidar sakit yang panik duluan adalah April, walau paniknya April dibarengi omelan. Bahkan, Rialdy yakin sang Kakak tidak akan bisa tidur nyenyak malam ini.

"Denger nggak?" April menjewer telinga kanan Rialdy saat mengetahui sang Adik malah memejamkan mata bukannya mendengarkannya.

"Aduh, gue denger, Kak." Rialdy melepaskan tangan April dari telinganya.

"Awas, ya, kalo kamu main hujan lagi. Urus diri kamu sendiri!"

"Iris diri kimi sindiri," gumam Rialdy meledek April.

"Kamu bilang apa?" April murka, wanita itu menjewer kembali telinga Rialdy.

Rialdy mengaduh sakit, berusaha melepaskan diri dari jeweran April sangat sulit, apalagi kepalanya terasa berat.

"Ini serius, jangan dianggap bercanda."

"Iya, Kak. Lepasin dong, nggak kasian apa sama gue lagi sakit gini masih sempet aja dijewer."

Sebelum April melepaskan tangannya dari telinga Rialdy, tiba-tiba terdengar suara teriakan anak kecil yang baru saja memasuki kamar Rialdy.

"Mama, jangan jewel Bang Al!" Bocah perempuan berusia 5 tahun itu berlari mendekati Rialdy.

Rialdy mengambil kesempatan ini dengan sebaik mungkin, cowok itu langsung memeluk sang keponakan setelah telinganya terbebas dari tangan kejam April.

"Kasian Bang Al, Mama jahat." Cila memelototi sang Ibu. Tangan mungilnya memeluk kepala Rialdy dengan sayang.

April pasrah, jika sudah seperti ini April tidak bisa berbuat apa-apa. Sang anak sangat dekat dengan Rialdy, maka dari itu Cila sering melindungi Rialdy dari April.

Dalam dekapan tangan mungil Cila, Rialdy diam-diam tersenyum puas. Untung saja keponakannya datang ke kamar, kalau tidak pasti telinganya akan memerah. April itu seperti Kak Ros dalam kartun Upin dan Ipin.

"Bang Al, kapan bawa Kakak cantik ke sini?" tanya Cila.

Rialdy terkejut, matanya perlahan melirik April yang ternyata sedang menatapnya penuh curiga.

"Kakak cantik siapa?" tanya April mulai penasaran.

"Pacalnya Bang Al," jawab Cila polos.

"Apa? Pacar?" April terkejut. Ini pertama kalinya dia mendengar Rialdy memiliki pacar.

Rialdy menghela napas pasrah, "Nanti Abang bawa ke sini, kok."

"Besok, ya?" pinta Cila antusias.

MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang