24 | Cuek

311 237 181
                                    

Don't forget to vote, comment and share!

Happy reading

❤❤❤

Setiap orang pasti memiliki masalahnya masing-masing, peran kalian sebagai 'sahabat' hanya ada dua, yaitu membantu menyelesaikannya atau cukup diam, jangan ikut campur!

❤❤❤

"Al, kenapa lo cari kerjaan?"

Rialdy menghiraukan Riza, cowok itu terus melangkah dengan pelan. Pagi ini Riza menunggunya di depan gerbang hanya untuk mengintrogasi mengenai pembicaraan semalam. Rialdy sudah menebak bahwa sahabatnya itu akan terus bertanya.

"Kasih tahu gue lo lagi ada masalah apa?"

Pertanyaan Riza berhasil menghentikan langkah Rialdy. Tubuhnya berbalik menghadap Riza.

"Lo nggak perlu tahu masalahnya."

"Kenapa? Gue sahabat lo, kan?"

"Peran lo sebagai sahabat gue ada dua. Membantu menyelesaikannya atau cukup diam, jangan ikut campur!" Rialdy berbalik dan kembali melangkah.

Riza menghela napas, pasrah. Begitulah Rialdy, sahabatnya itu selalu tertutup mengenai masalah pribadinya. Selama ini Riza mengetahui semua masalah Rialdy dari Haidar, tetapi untuk masalah kali ini Adik dari Rialdy itu tidak mengetahuinya. Sekarang Riza ingin membantu Rialdy, tetapi dia tidak tahu masalah apa yang sedang dihadapi sahabatnya itu.

"Gimana gue bisa bantu, kalau lo sendiri aja nggak mau cerita." Riza menggeleng-gelengkan kepala heran.

Rialdy mengurungkan niatnya ingin berbelok menaiki tangga setelah melihat keberadaan Sashy dan Genis tidak jauh dari tempatnya. Cowok itu pun dapat mendengar obrolan ke duanya.

"Dalam rangka apa lo kasih Rialdy makanan setiap hari?"

"Emangnya nggak boleh?"

"Boleh-boleh aja, sih. Tapi, kasih gue satu alasan!"

"Nggak tahu."

"Apa lo cuma kasihan sama Rial?"

Mendengar itu membuat Rialdy memasang indera pendengarannya sebaik mungkin. Dia juga penasaran dengan jawaban Sashy. Selama ini Rialdy menebak-nebak alasan Sashy perihal makanan yang selalu cewek itu berikan padanya.

"Iya."

Satu kata yang keluar dari mulut Sashy mampu menghantam dada Rialdy. Jadi, benar dugaannya bahwa Sashy hanya merasa kasihan bukan karena khawatir atau sejenisnya. Apa yang Rialdy pikirkan ternyata adalah kenyataannya.

Rialdy menoleh saat merasakan kehadiran Riza di sampingnya. "Lo dengar, Za? Dia cuma kasihan sama gue." Rialdy melanjutkan langkahnya, menaiki tangga menuju kelas.

Riza terdiam menatap nanar punggung Rialdy, lalu beralih menatap Sashy dan Genis yang masih berbincang-bincang.


❤❤❤


"Anjir, kenapa lo lempar?" Rizky berteriak tidak suka ketika melihat Rialdy melempar kruk— benda satu-satunya yang dapat membantu Rialdy berjalan.

"Gue nggak butuh itu!"

Rizky meremas rambut, kesal. Saat ini ke duanya berada di UKS, seperti biasa mereka memilih bolos pelajaran dan kali ini UKS adalah tempat persembunyian mereka.

MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang