Don't forget to vote, comment and share!
Happy reading❤
❤❤❤
Ibarat pelajaran matematika lo itu kayak bab peluang yang banyak diminati, jadinya lo itu susah gue dapetin, terlalu banyak yang suka, bikin gue nyerah.
- Rialdy Albian Pratama.
❤❤❤
Selama pembelajaran berlangsung pikiran Rialdy melalang buana, cowok itu tidak memerhatikan guru yang sedang menjelaskan materi di depan kelas. Logika dan hati Rialdy sedang tidak sejalan, hal itu membuat Rialdy geram sendiri dan membuatnya tidak bisa fokus pada pelajaran.
Logika mengatakan bahwa Rialdy harus percaya dengan gosip yang beredar, karena memang dia sudah melihat bukti foto yang dipajang di mading. Sementara hatinya mengatakan sebaliknya Rialdy tidak boleh percaya, bisa saja itu berita bohong yang sengaja dibuat untuk menjatuhkan harga diri Sashy.
Rialdy mengacak rambutnya frustasi. Manakah yang harus Rialdy ikuti? Logika atau hati?
"Karena Ibu sudah menjelaskan, sekarang salah satu dari kalian kerjakan soal di depan!"
Semua murid kompak bergidik ngeri. Bu Mahmudah dengan aura seramnya mampu membuat kelas diam senyap, apalagi jika disuruh mengisi soal dipapan tulis. Jika mereka salah, maka harus siap di keluarkan dari kelas.
Bu Mahmudah menatap satu persatu muridnya, karena tidak ada yang mau maju, dengan terpaksa Bu Mahmudah akan menunjuk salah satu dari mereka. Hingga tatapannya tertuju pada siswa nakalnya yang sedang bertopang dagu dengan tatapan melamun ke arah jendela kelas.
"Rialdy, kerjakan soal di depan!" seru Bu Mahmudah.
Namun, Rialdy masih bertahan dengan posisinya, cowok itu tidak mendengar seruan gurunya. Semua mata sudah memfokuskan pandangannya ke arah Rialdy.
Rizky membalikkan tubuhnya sebentar untuk melihat Rialdy. Setelah itu dia kembali menghadap depan dengan berusaha menahan tawa.
"Maaf, Bu. Rialdy kalau lagi patah hati mendadak budeg," ucap Rizky cengengesan.
Bu Mahmudah memicingkan matanya.
Riza menghela napasnya berat, dia menyikut perut Rialdy dan berhasil membuat Rialdy sadar.
"Apa sih, Za? Gue tuh lagi mikirin—"
"Mikirin apa hah?" potong Bu Mahmudah.
Mata Rialdy membelalak melihat Bu Mahmudah menatapnya tajam dan seluruh teman kelasnya pun menatap ke arahnya, dan yang lebih mengesalkan lagi adalah Rizky menatapnya dengan tatapan meledek.
"Mi-mikirin...." Mata Rialdy sibuk mengelilingi kelas guna mencari jawaban yang tepat. Seketika tatapannya terhenti pada papan tulis, terlintas sebuah ide dibenaknya.
"Mikirin jawaban soal dipapan tulis Bu hehe," lanjutnya.
Bu Mahmudah mengangguk pura-pura percaya. "Kalau gitu, maju ke depan dan jawab soal itu," perintahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅
RomanceCerita ini pernah diikutsertakan dalam event GMG Hunting Writers 2021. ••• Jatuh cinta adalah sebuah proses alami yang begitu indah tetapi cukup rumit. Jika kalian perhatikan, orang yang sedang jatuh cinta bisa bertingkah aneh dan konyol. Bahkan, te...