44 | Kelulusan dan kehilangan

148 51 182
                                    

Don't forget to vote, comment and share!

Happy reading❤



❤❤❤

Ku benci merasa bahagia. Karena tangis yang datang setelahnya akan terasa menyakitkan. Always like this!

❤❤❤




Hari kelulusan adalah hari yang paling ditunggu-tunggu anak kelas XII. Bagaimana tidak? Sebentar lagi mereka akan melepas segala atribut khas anak SMA dan bersiap berubah dari remaja menuju tahap dewasa.

Bagi Rialdy hari kelulusan adalah hari di mana pembuktiannya untuk mewujudkan keinginan sang Ibu tercapai atau tidak. Semoga saja perjuangannya tidak sia-sia.

"Tenang, Al." Sashy menyentuh punggung tangan Rialdy. Sedari tadi Sashy melihat raut wajah Rialdy gelisah.

Rialdy tersenyum menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja, namun jauh dalam lubuk hatinya dia gelisah. Entah apa yang membuatnya segelisah ini, Rialdy seperti merasa akan ada yang hilang. Tetapi apa?

"Kamu marah karena minggu lalu aku sama Refan..."

"Enggak sama sekali. Kan gue udah bilang, kalau gue nggak bisa marah sama lo," jawab Rialdy cepat.

"Aku takut kamu kecewa," lirih Sashy merasa bersalah.

"Nope, malah gue bersyukur karena lo sama Refan sudah mengakhiri semuanya."

Rialdy berusaha menghilangkan rasa bersalah yang dirasakan Sashy, cewek itu selalu mengungkit kejadian satu minggu yang lalu— kejadian Refan meminta maaf di depan gerbang rumah Sashy. Rialdy tidak masalah, justru dia senang karena Sashy menghargai perasaannya dengan tidak menerima Refan kembali.

Sashy menyandarkan kepala di bahu kanan Rialdy, "Tapi ... Refan meluk aku."

Rialdy terkekeh, "Nggak masalah, lagian dia bilang itu pelukan terakhir, kan? Gue berharap sih beneran terakhir."

Sashy tersenyum lega, Rialdy sangat menghargainya dan mau mendengar penjelasannya. Sashy beruntung memiliki Rialdy yang sangat pengertian, "Makasih ya, Al. Kamu udah percaya sama aku."

Rialdy mengusap pucuk kepala Sashy, "Kunci sebuah hubungan itu saling percaya."

Sashy mengangguk paham.

"Hai gais, gue sedih banget karena hari ini hari terakhir sekolah." Rizky datang dengan ponsel yang di genggamnya, cowok itu sedang melakukan siaran langsung di akun Instagram-nya.

Dengan santainya Rizky menggeser tubuh Rialdy agar memberinya ruang untuk duduk ditengah-tengah antara Rialdy dan Sashy.

"Nggak sopan lo! Minggir!" usir Rialdy.

Rizky melirik sahabatnya sekilas, "Bentar, gue lagi live nih. Jangan ganggu!"

Rialdy mendelik sebal.

"Eh, apa nih," Rizky menyipitkan mata membaca komentar para penonton setianya, "Kak, mau lihat Kak Rialdy dong," Rizky membaca salah satu komentar.

Rialdy menatapnya dengan tajam dan Rizky dapat menebak arti tatapan Rialdy.

"Sori ya gais. Mulai hari ini kalian jangan berharap lagi sama Rial, soalnya sekarang dia sudah ada yang punya. Jadi, buat kalian ciwi-ciwi mulai mundur alon-alon, oke?"

MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang