12 | Badmood

465 336 263
                                    

Don't forget to vote, comment and share!

Happy reading


❤❤❤

Sebenarnya saingan lo saat ini hanya masa lalunya.

❤❤❤

Rialdy ke luar dari ruang guru setelah perbincangannya dengan Pak Davi mengenai pertandingan hari sabtu nanti selesai. Kakinya melangkah menuju basecamp, telinganya mendadak panas dan perasaannya tidak tenang. Bukan menuduh tetapi Rialdy yakin para anggotanya sedang membicarakan dirinya, dan yang menjadi dalang dibalik ini semua pastinya Rizky. Sangat mudah ditebak.

"Ganteng doang, tapi nggak berani berjuang."

Rialdy menghentikan langkahnya ketika mendengar suara seseorang. Matanya mengelilingi sekitar, tetapi tidak menemukan siapa pun. Lantas suara siapa yang dia dengar?

"Serem amat," gumam Rialdy mengusap tengkuknya.

"Gue di belakang lo."

Suara itu terdengar kembali.

Dengan perlahan Rialdy memutar tubuhnya. Di sana telah berdiri seorang gadis bersedekap dada dengan tatapan tajam.

Genis melangkah maju, mendekati Rialdy. "Dasar pembohong!" seru Genis.

Rialdy membelalak tidak terima, "Gue bohong apa?"

Genis memutar kedua bola mata malas, "Lo bohong soal perasaan lo ke Sashy. Katanya sayang, tapi gue perhatiin lo malah diem, nggak ada pergerakan. Padahal gue udah klarifikasi soal gue sama lo yang pacaran."

"Oh itu?" Rialdy bersandar pada tembok di belakangnya, sebisa mungkin dia harus terlihat santai di depan Genis. "Bukan gue nggak mau berjuang, tetapi gue sadar diri dan gue nggak mau rebut pacar orang."

"Lo percaya sama gosip itu?" Genis terkekeh sinis. "Sekarang gue paham, rasa sayang lo ke Sashy itu palsu!" sarkas Genis.

"Rasa sayang gue ke Sashy itu nyata, lo nggak berhak berkomentar apa pun mengenai hal itu!" sanggah Rialdy.

"Kalau memang nyata, mana buktinya? Lo tega lihat Sashy dijadikan bahan gosip satu sekolah?"

"Gosip, ya? Kenapa Sashy nggak menyangkal kalau memang itu gosip? Kenapa dia nggak bilang yang sebenarnya? Apa bisa lo jelasin ke gue?" tanya Rialdy bertubi-tubi.

Suasana mendadak panas antara Rialdy dan Genis. Koridor sekolah terlihat sepi, mungkin karena sekitar 5 menit lagi bel tanda istirahat selesai akan berbunyi sehingga para siswa dan siswi memilih diam di kelas.

Genis mengusap wajah, kesal. "Gue nggak berhak bilang yang sebenarnya sama lo. Tapi yang jelas, gue mohon lo jangan percaya sama gosip murahan itu," ucap Genis.

"Oh iya, lo harus ingat ini baik-baik. Sebenarnya saingan lo saat ini hanya masa lalunya!" Setelah mengucapkan kalimat itu, Genis memilih pergi meninggalkan Rialdy.

Rialdy menatap punggung Genis yang semakin menjauh. Perkataan Genis terngiang-ngiang dibenaknya. Saat ini logika dan hati Rialdy kembali berperang. Rialdy mulai ragu dengan gosip itu.

MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang