36 | Modus si Kapten Futsal!

120 51 151
                                    

Don't forget to vote, comment and share!

Happy reading



❤❤❤

Ternyata sakit sama modus itu sama.

Sama-sama minta perhatian!

❤❤❤

Hari demi hari kedekatan antara Rialdy dan Sashy semakin intens. Ke duanya selalu bersama— lebih tepatnya Rialdy yang sibuk mengikuti ke mana pun Sashy pergi. Sekarang di mana ada Sashy, di situ ada Rialdy.

Rialdy mendadak menjelma sebagai raja bucin abad ini!

"Kok, berhenti?" tanya Haidar. Pasalnya Rialdy menghentikan laju motornya sebelum mencapai gerbang.

"Turun lo!"

Dengan bingung Haidar turun dari motor Rialdy. Tak lama muncul kedatangan Zidan, sama halnya Zidan pun menghentikan laju motornya didekat motor Rialdy.

Tanpa disuruh pun Sashy turun lebih dulu, karena memang selama ini dia selalu turun di tempat ini. Sashy tidak pernah ikut masuk ke dalam sekolah bersama Zidan.

"Kalian kenapa ada di sini?" Sashy menatap Rialdy dan Haidar secara bergantian.

"Dar, ayo naik," ajak Zidan.

Haidar menggaruk kepala bingung. Dia menatap Rialdy, meminta jawaban dan Rialdy memberi kode agar Haidar naik ke atas motor Zidan. Mau tidak mau Haidar menurutinya.

"Kita duluan," pamit Zidan sebelum kembali melajukan motornya.

"Aku juga duluan." Sashy melangkahkan kakinya, namun baru satu langkah pergelangan tangannya dicekal Rialdy.

"Mau ke mana?"

"Gerbang."

"Ayo naik." Rialdy menarik Sashy mendekati motornya.

Sashy mengerti, Rialdy menyuruhnya naik ke motor. "Enggak mau," tolak Sashy.

Rialdy menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa?"

"Nanti banyak yang lihat."

Sashy tidak ingin siswa dan siswi Galaxy melihatnya berboncengan dengan Rialdy, bisa-bisa dirinya menjadi bahan gosipan lagi. Selama di dalam sekolah pun, Sashy berusaha menghindari Rialdy, cewek itu tidak ingin kedekatannya dengan Rialdy diketahui banyak orang.

"Nggak usah dipikirin," paksa Rialdy.

Akhirnya Sashy naik ke motor Rialdy. Jarak menuju gerbang tinggal 50 meter lagi. Sashy menundukkan kepalanya saat motor Rialdy memasuki gerbang. Banyak pasang mata yang menatap ke arahnya, ini yang tidak diinginkan oleh Sashy, menjadi pusat perhatian adalah hal yang sering Sashy hindari.

"Lo pikir ini parkiran punya nenek moyang lo?!"

Rialdy dan Sashy kompak menoleh menatap kerumunan di parkiran sebelah timur.

"Ada apaan, sih?" Rialdy turun dari motor, melepas helm fullface-nya dan menaruhnya di atas jok motor.

Rialdy menatap Sashy, "Tunggu di sini, jangan ke mana-mana."

MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang