19 | Sebuah pesan

323 252 179
                                    

Don't forget to vote, comment and share!

Happy reading


❤❤❤

Gue harap rasa khawatir lo sama gue itu, bukan hanya sekadar rasa kasihan.

❤❤❤



Akibat cedera yang dialami hari sabtu kemarin membuat Rialdy harus memakai sandal dan menggunakan kruk agar memudahkannya berjalan.

Rizky berjalan ke luar kelas hendak membuang sampah. Dia datang pagi karena harus piket kelas dulu. Baru saja ke luar kelas dia mendapati pemandangan yang sangat lucu baginya. Rizky melihat Rialdy berjalan menggunakan kruk.

Rizky menahan tawanya, kalau saja ini bukan pagi hari mungkin Rizky akan tertawa sepuasnya. Rizky masih sadar jika tertawa di pagi hari pasti akan terdengar menggelegar karena suasana sekolah masih sepi.

Rialdy memicingkan mata kesal melihat Rizky berdiri di dekat pintu kelas sambil menahan tawa.

"Sumpah ya, gue mau ngakak tapi takut dosa," ucap Rizky setelah Rialdy sampai di dekatnya.

Rialdy mendelik kesal, dia lebih memilih duduk di kursi yang disediakan, di depan kelas.

"Al, pilih patah kaki atau patah hati?" tanya Rizky.

"Gila, nggak dua-duanya," jawab Rialdy.

"Ya elah, pilih satu," paksa Rizky.

Rialdy mendengkus, kalau tidak dituruti pasti sahabatnya itu akan terus memaksa. "Patah hati!" seru Rialdy.

"Kalau itu harusnya gue nggak tanya, ya. Soalnya lo sering ngalamin patah hati." Rizky tertawa puas, meledek Rialdy adalah hobinya.

"Terus aja nistain gue, biar dosa gue berkurang," sindir Rialdy.

"Hai, Bang."

Semua menatap kedatangan Zidan dan Haidar.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Rizky menatap Zidan dan Haidar.

"Mau ngasih ini ke Bang Rial." Zidan menyodorkan paper bag yang dia bawa ke Rialdy.

Rialdy menerima paper bag tersebut dengan dahi mengerut. Dari siapa?

"Buat gue? Dari siapa?" tanya Rialdy.

Baru saja Zidan membuka mulutnya hendak menjawab. Namun, Rialdy malah mendahuluinya.

"Kalau dari temen kelas lo yang nge-fans sama gue, gue nggak mau," tolak Rialdy. Bukan maksud Rialdy menolak rezeki, hanya saja Rialdy malas berurusan dengan para fans-nya.

"Suudzon mulu, kalau nggak mau buat gue aja." Haidar merebut paper bag tersebut dari tangan Rialdy.

"Padahal itu dari Kak Sashy buat lo," ucap Zidan santai.

Rialdy sontak terkejut, dia kembali merebut paper bag tersebut dari Haidar. Kalau dari Sashy pastinya Rialdy akan terima dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa. Seharusnya Zidan bilang dari awal.

"Dih, nggak jadi buat gue?" tanya Haidar.

"Nggak! Sana lo masuk kelas. Awas kalau bolos, gue laporin Kak April," ancam Rialdy.

Haidar mendelik kesal. "Nasihatin gue jangan bolos, apa kabar sama dirinya yang sering bolos?" gerutu Haidar seraya pergi bersama Zidan menuju kelasnya.


MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang