21 | Bekal makan

315 250 191
                                    

Don't forget to vote, comment and share!

Happy reading

❤❤❤

Terkadang saat kita mendapatkan suatu barang, yang paling membahagiakan bukanlah nilai dari barangnya. Melainkan siapa si pemberinya.

❤❤❤



Sashy dan Genis berjalan menelusuri koridor menuju kelas. Di sepanjang jalan banyak para siswi berkumpul sesuai masing-masing. Mereka sibuk membicarakan tentang si cewek 'lima huruf' yang telah membuat Rialdy jatuh cinta.

Berakhirnya siaran kemarin mengundang banyak rasa penasaran. Rialdy membuat sekolah heboh kembali dan membuat para siswi sibuk membangga-banggakan diri sendiri, terutama yang jumlah namanya kebetulan terdiri dari lima huruf.

"Cewek yang dimaksud Kak Rialdy itu gue tahu!"

Sashy dan Genis menghentikan langkahnya. Ke dua sahabat itu menoleh ke arah dua siswi yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Dih kepedean, jelas-jelas lima huruf yang dimaksud Kak Rialdy itu gue. Lidya, L-i-d-y-a!" ucap siswi berambut sebahu.

"Lo yang kepedean!"

Sashy dan Genis yang sedari tadi memperhatikan ke duanya adu mulut, seketika terkejut melihat ke duanya bukan lagi adu mulut, tetapi langsung saling jambak rambut.

"Woi, sudah ... sudah!"

Datang segerombolan siswa dan siswi mendekati ke duanya. Mereka sibuk memisahkan ke dua siswi yang saling jambak rambut tersebut. Namun, nyatanya ke dua cewek itu sulit dipisahkan walaupun sudah dipegang erat.

Sashy syok menatap ke dua adik kelasnya. Seberpengaruh itu 'lima huruf' yang diucapkan Rialdy kemarin? Sampai membuat mereka bertengkar?

Genis dibuat geleng-geleng melihat kedua adik kelasnya sampai saling jambak rambut hanya karena Rialdy. Genis sangat geram dengan tingkah Rialdy. Kemarin Genis berharap Rialdy mengatakan langsung nama si cewwk bukan malah memberikan clue 'lima huruf' yang membuat banyak siswi salah paham. Rialdy nggak ada akhlak memang bikin kegaduhan.

Genis melirik Sashy yang terdiam melihat segerombolan orang yang masih sibuk memisahkan ke dua siswi tadi.

"Shy, nama lo juga lima huruf loh...," ucap Genis sambil sesekali melirik Sashy.

Sashy menoleh dengan kerutan di dahinya. "Iya nama aku lima huruf dan nama kamu juga, kan?"

Shit! Bukan itu yang gue maksud. Batin Genis kesal.

"Udahlah lupakan."

Genis pergi meninggalkan Sashy di belakang. Niat Genis berkata seperti itu bertujuan agar Sashy peka, tetapi memang dasar sahabatnya itu susah peka.

Sashy bergeming memikirkan maksud perkataan Genis. Memang namanya terdiri dari lima huruf, tetapi tidak mungkin perempuan yang dimaksud Rialdy itu adalah dirinya.

Saat Sashy hendak melangkah, tetapi tidak jadi karena teringat sesuatu yang dia pegang. Paper bag. Sashy lupa menitipkan makanan untuk Rialdy pada Zidan tadi.

Sashy menimbang-nimbang antara harus memberikannya pagi ini sebelum bel masuk atau saat istirahat nanti. Tetapi yang lebih berisiko saat istirahat, karena banyak orang berlalu-lalang di lingkungan sekolah.

MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang