33 | Mencari jawaban

159 80 265
                                    

Don't forget to vote, comment and share!

Happy reading


❤❤❤

Sesulit apapun permintaanmu, akan ku cari jawabannya. Salam perjuangan!

❤❤❤



Rialdy mengetuk-ngetuk dahinya di atas meja, kepalanya mendadak pening. Sesekali dia berpindah posisi menjadi bersandar atau berdiri lalu berjalan bolak-balik. Dari semalam setelah pulang dari rumah Sashy sampai pagi ini dia tidak bisa tenang, perasaannya sedang gelisah tiada tara.

Rialdy mengusap wajah gusar. Sebenarnya Rialdy bingung sendiri. Kenapa harus segelisah ini? Harusnya Rialdy lega karena sudah mengungkapkan perasaannya pada Sashy.

Tangan Rialdy terangkat memandangi kertas yang sedari tadi dia pegang. Hanya dengan melihatnya saja kepalanya langsung berdenyut, Rialdy kembali duduk di kursinya dengan kepala bersandar pada tembok samping.

"SELAMAT PAGI TEMAN-TEMAN TERCINTAH!" teriak Rizky baru saja memasuki kelas diikuti Riza di belakangnya.

Baru saja masuk ke dalam kelas, bukannya menuju mejanya sendiri, Rizky justru berjalan menuju meja Vio. Kegiatan pagi harinya adalah mengganggu Vio, sehari saja dia tidak mengganggu cewek tomboi itu, rasanya selalu kurang puas.

Sedangkan Riza langsung menuju mejanya yang sudah ada Rialdy, Riza mengerutkan dahinya heran melihat sahabatnya itu melamun.

"Dua, tiga pergi ke dokter gigi. Hallo Vio, selamat pagi." Sapa Rizky dengan pantun, bahkan sangat tidak sopannya cowok itu duduk di atas meja Vio.

"Lagi pantun lo?" sinis Vio.

"Lagi puisi, ya iyalah itu pantun khusus buat lo dari gue." Rizky mengedipkan matanya.

Vio bergedik jijik.

Dari situ ke duanya sibuk berdebat membuat siswa dan siswi yang ada di kelas mengelus dada sabar. Perdebatan antara Rizky dan Vio memang kerap terjadi pada pagi, siang dan sore, intinya setiap hari!

Riza menghela napasnya, "Lo lihat, Al. Cara si Rizky php-in cewek," ucap Riza menoleh ke arah Rizky dan Vio yang masih berdebat. Bahkan tak segan-segan Vio mengeluarkan buku paket tebal untuk memukul Rizky.

Rialdy dengan malas menatap ke arah ke duanya, "Semua cewek dikasih gombalan dulu?"

"Mungkin, tapi yang gue lihat si Rizky kalau ngegombalin si Vio itu beda sama ke cewek-cewek yang cuma dia kasih harapan palsu."

Rialdy hanya tersenyum kecil, menggeleng-geleng kepala merasa takjub dengan sahabatnya itu. Dasar Rizky si fakboy!

Brak!

Semua orang terkejut mendengar suara keras berasal dari buku yang dibanting Vio ke lantai, cewek itu semakin kesal dengan tingkah Rizky.

"Sori mbak jago ... ampun mbak jago ... iya gue mau duduk, kok." Dengan cepat Rizky berlari menuju kursinya, sudah cukup baginya membuat Vio mengamuk.

Rizky mengatur napasnya, ternyata membuat Vio mengamuk butuh tenaga. Setelah itu, dia memalingkan wajahnya menatap Rialdy yang sedang menopang pipi dengan pandangan kosong. Rizky bertanya lewat kode mata pada Riza dan Riza menggelengkan kepala tidak tahu.

MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang