27 | Mingguku bersamamu

265 192 199
                                    

Don't forget to vote, comment and share!

Happy reading

❤❤❤

Hari mingguku selalu menunggumu dan merindukanmu.

❤❤❤


Hari minggu,

Siapa sih yang tidak bahagia menyambut hari minggu? Pastinya semua orang bahagia, apalagi bagi anak sekolah, mereka memanfaatkan waktu hari minggunya dengan bermalas-malasan. Ada yang tidur sampe siang, ada yang nonton Drakor, ada yang olahraga juga dan masih banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan di hari minggu.

Namun, Rialdy tidak sebahagia itu menyambut hari minggu, justru Rialdy ingin mencoret hari minggu. Kalau bisa itu juga, karena nyatanya hari minggu tetap ada.

Kenapa Rialdy tidak bahagia menyambut hari minggu? Karena hari minggu adalah awal mula dia mengalami penderitaan. Penderitaan apa? Di mana Rialdy harus bangun pagi, membereskan kamar, dilanjut membereskan rumah, tidak lupa mencuci pakaian dan menjemurnya.

Semenjak sang Kakak hamil anak ke dua, pekerjaan rumah dilimpahkan sepenuhnya pada Rialdy dan Haidar. Jika ke duanya protes, maka April mengancam tidak akan memberikan sepeser uang jajan untuk ke duanya. Alhasil mau tak mau Rialdy dan Haidar harus berbagi tugas.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, mata Rialdy perlahan terbuka. Sudah menjadi kebiasaannya selesai salat subuh pasti lanjut tidur dan sekarang beginilah jadinya dia bangun jam 9.

Dengan malas Rialdy bangkit dari tidurnya, berjalan gontai menuju sudut kamar untuk mengambil keranjang cucian kotor. Hari ini jadwal Rialdy mencuci dan menjemur pakaian, sedangkan Haidar membereskan rumah.

Rialdy menuruni anak tangga dengan sesekali menguap. Sejujurnya Rialdy masih mengantuk tetapi harus dipaksakan bangun, agar singa betina tidak mengamuk.

"Enak sekali bangun jam segini," sindir April saat melihat Rialdy menuruni tangga.

"Ngantuk." Sekali lagi, Rialdy menguap tanpa memedulikan sekitar.

Haidar bergedik jijik. "Jorok ih."

"Baru bangun, Bang?"

Kepalanya menoleh, Rialdy terkejut karena ternyata Zidan berada di rumahnya.

"Kok, lo ada di sini?"

Zidan terkekeh, "Ada tugas kelompok bareng Haidar."

Rialdy ber-oh ria dengan sesekali mengusap-usap wajahnya.

"Sudah ke toiletnya?"

"Sudah Kak."

Rialdy mengerutkan dahi aneh mendengar suara April dan suara yang sudah tidak asing lagi di telinganya. Rialdy menggelengkan kepala agar tidak berpikiran jauh. Untuk memastikan kebenarannya, Rialdy menoleh ke samping kiri. Dan alangkah terkejutnya saat mendapati sosok Sashy berdiri di dekat April!

Brak!

Keranjang cucian yang dipegang Rialdy refleks terjatuh dan tepat mengenai kakinya yang belum sepenuhnya sembuh akibat cedera satu minggu yang lalu.

MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang