05 | Kembali berjuang

692 486 294
                                    

Don't forget to vote, comment and Share!

Happy reading

❤❤❤

Takdir mendukungmu untuk kembali memperjuangkan cinta. Tetapi, takdir menginginkanmu untuk lebih berhati-hati dalam memahami arti cinta.

❤❤❤


Malam harinya selepas makan malam Rialdy memilih berdiam diri di kamar. Bukannya mengerjakan PR, cowok itu justru sibuk dengan ponselnya. Sesekali Rialdy tersenyum melihat satu persatu foto yang sudah dia koleksi selama hampir 3 tahun ini. Rialdy jadi malu sendiri mengingat dirinya menjadi stalker dadakan.

Tidak ada yang salah dengan cinta pada pandangan pertama, kan?

Jatuh cinta terkadang tak perlu waktu lama. Bahkan, banyak orang merasa jatuh cinta pada pandangan pertama. Sebaliknya, ada juga yang butuh waktu lama untuk memastikan yang dirasakannya memang cinta. Seperti Rialdy, membutuhkan waktu beberapa bulan untuk memastikan bahwa debaran jantung yang setiap kali dia rasakan ketika bertemu dengan Sashy adalah pertanda bahwa Rialdy merasakan cinta pada Sashy.

Rialdy berharap hati Sashy pulih secepatnya. Rialdy tidak akan tergesa-gesa untuk mendapatkan cewek itu, karena Rialdy tahu hati Sashy masih terluka dan masih membutuhkan waktu untuk kembali percaya cinta.

Brak!

Rialdy terlonjak kaget mendengar pintu kamarnya tiba-tiba dibuka secara kasar. Rialdy bangun dari tidurnya untuk melihat siapa dalang dari terbukanya pintu kamar.

"Jagain Cila, Bang." Haidar menurunkan Cila dari gendongannya di atas kasur Rialdy. Setelah itu, Haidar berlari ke luar kamar.

Rialdy mengejar Haidar ke luar kamar. "Lo mau ke mana?" teriak Rialdy.

"Kamar mandi, perut gue mules!" balas Haidar teriak.

Rialdy menghembuskan napasnya, cowok itu berbalik badan memasuki kamarnya kembali. Rialdy membelalak melihat bocah 5 tahun itu memainkan ponselnya.

"Cila itu ponsel Abang." Rialdy ingin merebut ponselnya, tetapi bocah itu dengan sigap menyembunyikan di belakang tubuh kecilnya.

"Nggak mau."

"Balikin ponsel Abang," pinta Rialdy lembut. Karena jika Rialdy sedikit saja meninggikan suaranya. Maka, Cila akan menangis dan di situlah penderitaan Rialdy dimulai. Rialdy tidak ingin motornya disita untuk ke sekian kalinya.

Cila mencebikkan bibirnya, bocah itu mengeluarkan ponsel dari balik tubuhnya. Mata bulatnya menatap fokus layar ponsel Rialdy.

Rialdy masih menunggu sang keponakan mengembalikan ponsel miliknya. Rialdy was-was takut bocah itu menekan simbol tong sampah yang artinya hapus. Sia-sia jika semua foto Sashy yang sudah cowok itu kumpulkan hampir 3 tahun dihapus hanya karena bocah kecil yang tidak tahu apa-apa.

Cila cekikikan membuat Rialdy menaikkan satu alisnya bingung. Ada apa dengan Cila?

Cila mengangkat kepalanya, "Abang, ini siapa?" Cila mengulurkan ponsel ke Rialdy.

Rialdy menerima ponselnya dengan bingung. Tak lama Rialdy tersenyum geli melihat layar ponselnya yang masih menampilkan foto Sashy.

MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang