"Why, why do i want to always be by your side, why do I feel when with you,
my world is calm?"❀
Saat itu yang aku rasakan adalah, dekap hangat yang mengangkat tubuhku perlahan-lahan, seakan menjagaku agar tidak terbangun. Aku dapat mendengar helaan nafasnya, dan juga derap langkahnya memasuki kamar tidurku.
Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan saat itu, tetap berpura-pura seakan aku masih tertidur? Atau membuka mataku sekarang?
Ia meletakkan tubuhku di ranjang tidur, menarik selimut untuk menutupi setengah dari tubuhku lalu hendak melangkah keluar dari kamar. Namun dengan cepat aku meraih jas yang dia kenakan, membuat langkahnya terhenti dan menoleh ke arahku sedikit dengan ekor matanya yang tajam.
"Kau, sudah bangun?"
Aku mendudukkan tubuhku di atas ranjang tidur, membuatnya memasang ekpresi bingung. "Sudah sejak kau ingin memindahkan aku kemari.""Cih, kalau begitu seharusnya aku langsung menjatuhkan tubuhmu saja." Aku terkekeh pelan. "Apa kau sudah ingin pergi?"
"Kenapa?" Aku menggeleng sambil menarik senyum kecil. "Aku sudah membuatkan makan siang untukmu tadi, tapi kau sudah lebih dulu tertidur." Dia mengalihkan pandangannya ke arah lain sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Tidak, aku juga sudah tidak merasa lapar." Aku menggeleng, melangkahkan kakiku turun dari ranjang tidur dan meraih sebelah tangannya lalu menggenggam tangan itu erat. "Ayo, kita makan siang bersama!" Ajakku sambil tersenyum lebar, sementara Kapten Levi hanya terdiam dengan pandangan lekat tertuju padaku
Sekarang aku sedang menyendoki nasi dan juga lauk pauk untuk Kapten Levi. Sebenarnya aku hanya memasak apa saja yang ada di rumah, mengingat besok ibu dan juga ayah mungkin sudah pulang, jadi aku tidak perlu lagi berbelanja ke pasar.
"Hanya segini porsi makanmu?" Tanyaku padanya. "Kenapa?" Aku menyipitkan mataku sedikit dan menggerakkan jari telunjukku ke kanan dan ke kiri. "Tidak, harus tambah lagi. Kau itu harus makan yang banyak, supaya tubuhmu sehat."
"Kenapa kau bertingkah seperti seorang ibu?" Tanyanya merasa terganggu. "Kau bisa menganggapnya seperti itu." Aku meraih piring makan Kapten Levi dan menambahkan sedikit nasi untuknya. Dia hanya menopang dagu sambil menatapku kesal.
"Nah, makanlah."
"Tidak akan aku habiskan."
"Kalau begitu aku tidak akan membiarkan dirimu pergi sebelum menghabisinya." Kening Kapten Levi berkerut dalam. "Apa kau sedang mengancamku?" Aku tertawa geli melihat reaksinya."Selamat makan!"
Ucap kami berdua. Saat sedang menikmati makanan kami masing-masing, aku sibuk mengamati cara makan Kapten Levi, sangat bersih dan juga rapi."Kapten Levi." Dia menoleh sedikit ke arahku setelah aku memanggil namanya. "Apa?" Aku bangun dari dudukku dan mengambil sesuatu di dalam sebuah laci yang terletak di kamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
Fanfiction[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...