41 - papa

8.3K 622 576
                                    

"Marriage is not about age, it's aboutfinding the right person

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Marriage is not about age, it's about
finding the right person."

Dua tahun sepuluh bulan.
Aku telah bertaruh dengan banyak hal selama ini. Aku sering kali berfikir bagaimana caranya Dia yang memiliki kita menyatukan kau dan juga aku di kala itu hingga detik ini.

Rasanya baru kemarin,
Dimana aku memperkenalkan diriku di hadapan kau dan juga mereka, sebagai seorang gadis yang telah kalian selamatkan. Aku tidak tau jika saat itu, takdir kita akan saling terikat dan membuahkan cinta kasih.

Setelah melewati berbagai rintangan yang berusaha memisahkan kita, akhirnya aku dan juga kau dapat bertahan hingga detik ini. Aku percaya akan satu hal, bahwa pernikahan bukanlah akhir, melainkan titik awal dari sebuah perjalanan panjang.

"Mama..."

Aku membuka mata dan menoleh ke arah pintu kamar, melihat Levi yang tengah berdiri di ambang pintu sambil menggendong Raegan yang tengah berada di pundaknya. Levi melangkah masuk ke dalam kamar dan berdiri di samping ranjang sambil menatap ke arahku yang tengah terbaring saat ini.

Aku melihat mata Levi yang melirik sinis ke arahku saat itu, "Kau baik-baik saja?" Tanyaku sambil mengerjapkan mata berkali-kali karena bingung.

"Anak ini,"
"Mama, tadi dia mengompol..."
Aku melirik ke arah Raegan yang tengah menyengir lebar memperlihatkan dua puluh giginya yang sudah tumbuh sambil menunjuk-nunjuk pipi Levi berkali-kali. "Kau yang mengompol, bukan aku!" Balas Levi sambil melirik ke arah Raegan yang berada di pundaknya.

Aku terkekeh pelan, mereka berdua memang memiliki hubungan yang bisa di bilang sedikit tidak akur. Levi menurunkan Raegan dari pundaknya dan mendudukkan Raegan di atas ranjang bersama denganku. "Sayang, kau sudah makan?" Tanyaku sambil mengusap pipi Raegan.

Dia menggeleng dengan cepat, "Belum, sejak tadi dia tidak memberiku makan." Balas Raegan menjulurkan lidahnya pada Levi. "Jika kau bicara yang macam-macam, aku tidak segan memukul kepalamu lho." Saat itu juga Raegan segera bersembunyi di belakang punggungku.

"Sudah...sudah..."
Aku mencoba menghentikan pertengkaran mereka dan menarik Raegan ke dalam pelukanku, "Bagaimana jika kita makan siang sekarang?" Raegan menganggukkan kepalanya setuju.

Aku melangkah dari kasur dan menggendong Raegan perlahan-lahan, "Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa kau sudah mulai membaik?" Tanya Levi khawatir. Beberapa hari ini tubuhku memang sedikit kelelahan, dan Hange memintaku untuk jangan terlalu banyak beraktifitas, maka dari itu Raegan lebih sering menghabiskan waktu bersama dengan Levi akhir-akhir ini, karena Levi sering kali memarahi Raegan jika dia merepotkan aku.

"Sudah lumayan membaik."
"Kau harus banyak-banyak istirahat, jangan terlalu lelah." Aku menganggukkan kepala sambil tersenyum lebar, "Tentu saja."

when i became Mrs. AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang