"You haven't lost everything yet, there is still me standing beside you."
❀
"Sampai jumpa."
Itu adalah kata terakhir sebagai penutup perjumpaan kami berdua sebelum pada akhirnya dia pergi untuk menjalankan misi merebut kembali dinding maria.Aku tidak ingin menangis, karena aku berpegang teguh pada keyakinanku kalau dia akan kembali. Meski aku tau jika kemungkinannya sangat kecil.
Tidak banyak yang aku lakukan semenjak Kapten Levi pergi menjalankan misi, aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan berdiam diri di dalam kamar. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan.
Semua itu terus berlanjut hingga 5 hari kemudian. "PASUKAN PENGINTAI TELAH KEMBALIII!" Aku dapat mendengar jelas teriakan itu. Membuatku melangkah turun dari atas ranjang tidur dan pergi keluar kamar untuk melihat situasi di luar rumah.
"PASUKAN TELAH MEMBASMI TITAN DI DINDING MARIA." Senyum merekah di bibirku, tapi saat aku mendengar seseorang yang berkata, "Banyak pasukan yang tewas dalam misi itu." Senyum di bibirku langsung menghilang seketika.
"Kau benar, banyak sekali pasukan yang tewas." "Mereka sudah mengorbankan nyawa mereka demi kedamaian kita."
"Kapten Levi..."
Nama itu lolos dari bibirku. Aku meremas erat sebuah mantel yang tengah aku kenakan saat itu. "Bagaimana keadaannya?" Dengan cepat aku berlari menuju markas pasukan pengintai, meski jaraknya terbilang lumayan jauh, aku sama sekali tidak menghiraukan hal itu, aku hanya ingin mengetahui bagaimana kondisinya."Permisi." Aku terus menerobos keramaian penduduk yang tengah merayakan kemenangan umat manusia setelah mengalami keterpurukan selama 6 tahun ini.
Aku terus berlari, hingga nafasku terengah-engah, dan nyaris jatuh berkali-kali. Sangat melelahkan, hingga rasanya kedua lutut kakiku terasa lemas.
Aku jatuh terduduk, padahal sebentar lagi aku sampai di markas pasukan pengintai. Tapi kenapa untuk bangkit, rasanya tubuhku tidak mampu. Aku menutup wajah dengan kedua telapak tanganku dan menangis dengan sangat keras. "KAPTEN LEVI..." Semua pasang mata yang berada di dekatku langsung menoleh ke arahku.
"Nona, kau baik-baik saja?"
Tanya seorang pria yang langsung mendekat dan menatapku dengan cemas. "Kapten Levi..." Ucapku lirih di sertai dengan isak tangis."Oi, apa yang kau lakukan disana?"
Pandanganku menoleh ke asal suara, menemukan sosok pria yang sangat aku cemaskan selama 5 hari ini. Dia, dia terlihat baik-baik saja, tidak ada luka sedikit pun di wajahnya. Kedua matanya menatapku datar, dengan cepat aku bangkit dari dudukku dan memeluk tubuhnya erat."Syukurlah!"
Tangisku seketika menghilang. Aku mengeratkan pelukanku dan langsung di balas olehnya, "Kenapa kau menangis seperti itu?" Tanya Kapten Levi mengernyitkan dahi bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
Fanfiction[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...