35 - die or not

5.7K 565 103
                                    

"death is absolute, you will not be able to avoid it

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"death is absolute, you will not be
able to avoid it."

"Lama tak bertemu, Levi Ackerman."

Aku menggertakkan gigiku keras, "APA YANG INGIN KAU LAKUKAN PADA SUAMIKU?!" Tanyaku berteriak.

"Sssttt... Jangan berteriak seperti itu, Nona." Ucap Adrik yang langsung mendapat tatapan tajam dari Levi saat itu juga. "Ambil putra mereka," Tatapanku beralih pada Raegan yang berusaha di rebut dari Mikasa.

"JANGAN SENTUH PUTRAKU!!!"
Air mata tidak mampu aku tahan lagi, di tambah saat mereka berhasil merebut Raegan dari Mikasa yang kondisinya sudah sangat melemah. "Apa yang ingin kau lakukan pada putraku?" Tanya Levi dengan nada suara dinginnya bersamaan dengan tatapan tanpa ekspresi.

"Aku hanya menjadikannya sandera."

BUGH!
Saat itu juga Levi memberikan pukulan yang sangat keras pada wajah Adrik, membuat Adrik langsung terhuyung dan jatuh ke lantai. Tidak lama setelah itu, tiba-tiba saja terdengar suara gertakan senapan yang membuatku seketika langsung beralih menatap ke arah semua anak buah Adrik.

"Levi! Berhenti!"
Pintaku padanya dengan cepat.
Aku menangis keras, Demi Tuhan situasi macam apa ini? Kenapa kami di buat tidak berdaya? Aku melihat sekelilingku penuh dengan anak buah Adrik. Mereka semua sudah menodongkan senapan mereka yang tengah tertuju pada Levi.

"Sialan." Desis Levi kesal.

Aku tak kuasa menahan air mataku, berfikir bagaimana cara agar aku bisa melepaskan mereka dan pergi dari tempat ini.

"Lepaskan mereka."
Selama beberapa menit aku terdiam, pandanganku yang tengah tertunduk seketika beralih ke arah Levi. "Masalahmu hanya denganku, jadi jangan libatkan mereka dalam permasalahan kita."

Aku menggeleng, "Levi, apa yang kau pikirkan?!" Tanyaku pada Levi sambil mengerutkan dahiku dalam. Cukup lama, hingga tidak ada satu jawaban pun yang keluar dari mulutnya. "Baiklah, aku akan melepaskan mereka. Lagipula masalahku hanya denganmu, benar sekali. Aku sudah cukup puas bermain dengan mereka, jadi aku akan melepaskan mereka sesuai dengan yang kau inginkan."

Aku melihat Neora mulai sadarkan diri setelah mengalami pingsan yang cukup lama, ia langsung mendekat ke arah Mikasa. Merobek sedikit kain dari rok yang ia gunakan lalu membalut luka tembak pada paha Mikasa dengan sobekan roknya itu.

"Y/N, pergilah."
Ujar Levi tanpa melirik ke arahku sedikit pun. "Bawa Mikasa, Neora dan juga Raegan dari sini. Jika kau tetap memilih berada disini, kau hanya akan membahayakan nyawa mereka."

"Tapi bagaimana deng─"
"Ikuti saja apa yang aku perintahkan padamu!" Ucapnya dengan tegas. Aku berusaha menahan air mata dan juga isak tangisku saat itu. Dengan sangat terpaksa aku bangkit dari dudukku dan berjalan ke arah anak buah Adrik yang tengah menggendong Raegan.

when i became Mrs. AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang