31 - Neora

5.6K 587 280
                                    

"What God has united,cannot be separated by human hands

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"What God has united,
cannot be separated by human hands."

Aku telah tiba di alamat yang tertulis pada selembar surat itu. Di sebuah taman yang sangat sepi, jarang ada orang yang berlalu lalang disana. Namun letaknya masih berada di distrik Trost.

Sekitar 5 menit kemudian, aku melihat seorang wanita berpakaian hitam, tubuhnya sangat indah, kulitnya terlihat sangat terawat, dan rambutnya panjang terurai. Ia berjalan menghampiriku.

"Senang bertemu denganmu, Nyonya Ackerman." Aku terdiam, sudah ku pastikan bahwa itu adalah Neora. "Tapi, seharusnya gelar Nyonya Ackerman itu menjadi milikku." Ucapnya sinis.

Aku berusaha untuk tetap bersikap tenang, dan meredakan emosiku saat mendengar ucapannya barusan. "Kau pasti bertanya-tanya, mengapa aku memintamu untuk datang kesini, benar 'kan?"

"Karena aku ingin memperingatkanmu untuk menjauhi Levi mulai sekarang." Aku tertawa pelan. "Apa hakmu memintaku untuk menjauhinya?" Tanyaku yang langsung membuat dia menatapku tajam dengan tangan terkepal erat.

"Jalang sialan!" Desisnya padaku.
"Bukankah itu lebih pantas untukmu? Kau yang berusaha merusak keharmonisan rumah tanggaku lebih pantas mendapatkan panggilan itu." Tanyaku sarkastis.

Sepertinya sifat Levi mulai menular terhadapku hingga aku bisa berbicara sinis seperti tadi. "Tapi aku yang lebih dulu mengenal dan mencintai Levi." Aku menganggukkan kepala pelan, mengerti ucapannya.

"Mengenal dan mencintainya lebih dulu sama sekali tidak berarti apapun, karena dia tidak pernah mencintaimu. Itu semua hanya sia-sia saja." Dia berdecih dengan tatapan sinisnya yang terus tertuju kepadaku.

"Kau sepertinya sangat menganggap remeh apa yang aku ucapkan." Aku terdiam, membiarkan dia kali ini berbicara.

"Aku tau semua tentangmu, tentang keluargamu, tentang apa yang telah menimpa rumah tangga kalian. Apa kau tidak melihat seberapa hinanya dirimu karena sudah membuat sahabatmu tewas hanya demi hidup bersama dengan Levi? Kau tidak lebih hanyalah seorang wanita murahan." Kedua tanganku terkepal erat.

Aku menarik nafasku dalam dan menghembuskannya perlahan-lahan. "Apa kau sangat yakin, jika semua itu terjadi karena kesalahanku?" Tanyaku menaikkan sebelah alisku sambil terus menatap wanita yang berada di hadapanku.

"Tentu saja. Tidak hanya handal dalam merebut orang yang aku cintai, ternyata kau juga seorang pembunuh!" Dia meninggikan suaranya di akhir kata, membuat amarahku semakin sulit untuk ku tahan.

"Kau tidak akan mengerti seberapa sakitnya saat orang yang kau cintai sudah menjadi milik orang lain..." Pandangan mata Neora terpejam, saat itu juga air mata mengalir dari pelupuk matanya.

"Aku sudah menunggu Levi selama bertahun-tahun lamanya, mencari keberadaannya, berharap dia akan menerima cintaku suatu saat nanti, dan ketika Levi mengatakan bahwa dia sudah menikah dan memiliki seorang putra. Apa kau tau? Hatiku benar-benar hancur."

when i became Mrs. AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang