40 - making love

13.7K 673 350
                                    

"You're everything i canask for

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"You're everything i can
ask for."

PERHATIAN!!!
Akan ada adegan 18+ di dalam chapter ini, bagi kalian yang merasa tidak mau kebagian dosa, atau merasa risih, silakan langsung skip aja ya gais.

Selamat membaca!

...

Levi melangkah turun dari kereta kuda bersama denganku perlahan-lahan, lalu dengan cepat masuk ke dalam rumah dan setelah pintu rumah kami tertutup rapat, tiba-tiba saja ia menggendong tubuhku.

"Levi, kau mengejutkanku."
Ucapku padanya sambil menatapnya sinis. Dia melirik ke arahku dan tersenyum miring, meninggalkan kesan seksi disana.

Setelah masuk ke dalam kamar, menutup pintu kamar kami lalu menguncinya rapat-rapat. Ia membawa tubuhku ke arah ranjang tidur kami, melempar tubuhku disana, membuatku sedikit meringis kesakitan.

"Aw..."
"Kau tau, aku akan memberikanmu hukuman karena sudah menggodaku di depan mereka." Aku tertawa pelan.

Pasalnya tadi aku mencium Levi di pantai, tepat di hadapan para koki dan pelayan di sana, entahlah, kami juga tiba-tiba saja tidak mengingat akan hal itu, seakan telah di butakan oleh hawa nafsu.

Ia melepas semua pakaian yang ia kenakan, membuatnya sekarang tengah dalam kondisi telanjang dada di hadapanku. Tangannya bergerak meletakkan kemeja berwarna putihnya di atas kursi. Hanya tersisa celana panjang berwarna hitam yang menutupi kaki jenjangnya.

Aku melihat jelas tubuh suamiku yang sangat indah, tatapannya begitu mematikan, membuatku tidak bisa beralih darinya. Aku terkesiap saat dia bergerak mendekat ke arahku yang tengah terbaring di atas ranjang tidur.

"Kau tidak ingin meminta maaf?"
"Untuk?" Tanyaku padanya sambil mengernyit bingung. Tiba-tiba saja sebelah tangannya bergerak mengambil sebuah dasi miliknya yang berada di atas kursi, lalu ia meniban tubuhku perlahan-lahan.

Jari jemarinya menyapu bibirku dengan lembut, "Apa kau tidak merasa bersalah sama sekali karena sudah membuatku hilang kendali di hadapan mereka?" Ahhh... Sial! Levi menjilati leher jenjangku, membuat darahku berdesir saat itu juga merasakan kenikmatan disana.

"Sentuh aku, kumohon..."
Ucapku setengah mendesah, "Malam ini hanya aku, tidak akan aku biarkan kau menyentuhku." Kedua tangannya bergerak meraih kedua pergelangan tanganku, dan mengikatkan dasi miliknya disana, lumayan kencang, hingga membuatku sedikit meringis awalnya.

"Levi, itu tidak adil."
Aku menatapnya dengan tatapan kesal, "Bukankah aku tadi berkata bahwa aku akan memberikan hukuman kepadamu? Dan ini adalah hukumannya." Aku menggigit bibir bawahku, menyesali perbuatanku setelah mendengar ucapannya barusan.

when i became Mrs. AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang