53 - come home

4.1K 446 268
                                    

"I wan't to cry as hard as possible in your arms, Levi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I wan't to cry as hard as possible in your arms, Levi."

Author's POV.

Pasukan pengintai berduka,
Dengan sangat terpaksa, Eren harus mati di tangan Mikasa agar rumbling ini berhasil di hentikan. Semua pasukan terluka, Connie mengalami cedera parah pada pergelangan tangannya, Jean mengalami luka sobek pada kaki kirinya, Reiner dan juga Levi sekarat, Mikasa dan juga Armin bahkan tidak berhenti menangis sambil meratapi jasad Eren yang berada di hadapan mereka.

"Kenapa, kau memilih jalan ini?"
Mikasa terduduk lemas, air mata terus membanjiri kedua pipinya, tubuhnya bergetar hebat tidak kuasa menahan Isak tangisnya. "Kenapa harus aku yang melakukannya? Kenapa, Eren? Kenapa?" Armin menggenggam lengan Mikasa erat, berusaha untuk menenangkan Mikasa walaupun dirinya pun ingin menangis pilu.

"Kita sudah memutuskannya sejak awal, Mikasa. Memutuskan untuk menghentikan Eren dengan cara ini. Eren pun meminta kita untuk melakukannya dan dia tidak merasa keberatan sama sekali." Ucap Armin menjelaskan. Hati Mikasa menangis, mengingat bagaimana dulu Carla meminta Eren untuk selalu menjaganya.

"Kenapa dia tidak memenuhi permintaan ibunya? Kenapa justru dia yang meninggalkan aku?" Jean duduk di samping Mikasa, mendengar isak tangis Mikasa yang juga mewakili kesedihannya atas kematian Eren. "Kita melakukan semua ini, demi keselamatan umat manusia." Ucap Jean sambil mengusap punggung Mikasa dengan lembut.

"Tapi, bukankah ini sangat menyakitkan? Sasha, Hange, Eren, dan nanti aku akan kehilangan Armin, Annie. Sebagai seseorang yang memiliki kekuatan Titan, tujuan mereka sudah berakhir, bukan?"

Armin menggeleng pelan, menatap lekat ke arah Mikasa dengan tatapan sendunya. "Kita masih memiliki sedikit waktu untuk tetap bertahan hidup, aku masih memiliki sembilan tahun lagi, tapi Annie..."

"Empat tahun," Kedua mata Armin, Mikasa dan juga Jean langsung menoleh ke asal suara dan memperlihatkan Annie yang berjalan terpingkal-pingkal menghampiri mereka lalu mendudukkan tubuhnya tepat di samping Armin. "Aku hanya memiliki sisa waktu 4 tahun lagi."

"Tidak lama, akan tetapi kita bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk berkembang biak. Kemungkinan aku akan menikah dan membuat dua orang anak." Ucap Annie dengan kepala tertunduk, sedangkan Armin dan juga Jean membulatkan matanya terkejut saat mendengar ucapan Annie.

"Be— benarkah?"
"Iya, di sisa umur hidupku aku ingin memanfaatkannya sebaik mungkin untuk menciptakan sebuah keluarga. Meskipun pada akhirnya akan aku mati juga, tapi setidaknya aku bisa menciptakan kehangatan itu. Kehangatan sebuah keluarga." Jawab Annie kepada Armin.

Mikasa berusaha untuk bangkit berdiri dengan sisa tenaganya, dengan cepat Jean langsung membantu Mikasa, memapah tubuh Mikasa yang begitu lemas. Bahkan Jean dapat merasakan cengkraman kuat Mikasa pada lengannya.

when i became Mrs. AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang