"The fruit of our love,
has come."❀
Kehamilanku telah memasuki bulan ke sembilan, dimana waktu persalinan akan semakin dekat. Hange juga sudah tiba di rumahku, setelah mengalami kontraksi hebat tadi sore, Hange mengatakan padaku bahwa aku sudah memasuki pembukaan ke lima.
Levi bersama dengan pasukan pengintai lainnya menyulap gudang menjadi ruang sementara untuk persalinanku, untungnya hanya ada beberapa barang tidak terpakai disana, sehingga mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk merapihkannya.
Hange di bantu oleh ibuku, dokter keluargaku yaitu Dokter Thomas bersama dengan beberapa perawatnya dan juga Mikasa, eummm─ entahlah, Mikasa dengan baik hati bersedia membantu persalinanku. Dia bilang jika dia ingin menjadi bibi yang baik untuk putraku, karena putraku akan menjadi salah satu penerus klan Ackerman di masa mendatang.
Semua perlengkapan bayi dan juga perlengkapan untuk persalinan sudah di siapkan. Suamiku saat ini tengah duduk di sampingku, menggenggam tanganku erat hingga aku dapat merasakan telapak tangannya yang dingin.
Mungkin karena rasa takut dan juga cemas yang menyelimuti perasaannya juga.
Dia berusaha menenangkanku agar aku tidak perlu merasa khawatir saat melaksanakan persalinan ini. Terkadang sebelah tangannya mengusap-usap punggungku agar sakit akibat kontraksi yang aku rasakan mereda.
Dan sering kali dia berbicara pada bayi di dalam perutku seperti, "Perlahan-lahan ya, sayang? Kasihan ibumu merasa kesakitan." Demi Tuhan, ucapannya itu terdengar sangat menggemaskan untukku.
Aku menggigit bibir bawahku kesakitan.
Rasanya baru kemarin aku dinyatakan tengah mengandung, dan setelah melewati banyak hal tak terduga, hingga akhirnya waktu yang telah ku tunggu bersama dengan suamiku tiba.
Hange mengatakan bahwa aku sudah memasuki pembukaan ke tujuh, Dokter Thomas dan juga Hange mulai memintaku untuk mengatur nafas secara perlahan-lahan. Aku menahan rintihanku berkali-kali. Rasa sakit yang menjalar hingga ke seluruh tubuhku.
Sebelah tangan Levi membiarkanku menggenggam tangannya erat. Dan sebelahnya lagi mengusap-usap puncak kepalaku sambil memintaku untuk terus mengatur nafas dengan tenang.
Ibuku terus mengusap-usap perutku yang benar-benar terasa sakit dengan perlahan-lahan. "Sebentar lagi, ya? Kita tunggu sampai di pembukaan ke sepuluh." Ucap ibuku memberitahu.
Levi berusaha menghapus keringat yang mengalir dari pelipisku dengan jemarinya, "Kamu harus kuat ya, sayang? Sebentar lagi kita akan bertemu dengan anak kita."
Mikasa mengatakan kepada Hange apabila kepala bayiku mulai terlihat, rasa sakit yang ku rasakan juga sudah semakin tidak tertahankan lagi. "Baiklah, kita mulai sekarang."
Sekarang Dokter Thomas sudah berada di hadapanku, ia sudah memberiku perintah untuk mengejan. Aku pun mulai mengejan perlahan-lahan.
Sakit. Benar-benar sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
أدب الهواة[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...