38 - far from you

5.3K 630 127
                                    

"That night i felt both hatred andlonging, being one

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"That night i felt both hatred and
longing, being one."

Aku tiba di rumah ayah dan ibu, duduk di ruang tamu bersama dengan mereka dan juga Kak Alsean setelah aku menidurkan Raegan di dalam kamarku yang dulunya aku tempati saat sebelum menikah dengan Levi.

"Kalian bertengkar?"
Aku terdiam tidak menjawab pertanyaan ayah, "Bagaimana bisa?" Kak Alsean melirik ke arahku, seakan memintaku untuk segera menjawab pertanyaan ayah. "Y/N, jawab pertanyaan ayah."

"Suamiku, Y/N pasti kelelahan. Lagipula sudah larut malam, biarkan dia beristirahat. Kita bisa bicarakan ini esok hari." Ujar ibuku yang tengah menatapku khawatir. "Benar, yah. Y/N juga masih belum boleh banyak fikiran, itu bisa mempengaruhi kondisi kesehatannya."

"Y/N, masuk ke kamar sekarang." Pinta Kak Alsean, aku hanya menundukkan kepala, bangkit dari dudukku dan melangkah menuju ke kamar. Pandangan ayah terus terfokus ke padaku sampai akhirnya aku menutup pintu.

Bayang-bayang di saat Levi menggendong tubuh Neora selalu menghantui fikiranku, membuat air mata terus mengalir tanpa bisa ku tahan lagi. Sesak rasanya mengingat bagaimana Neora memanggil nama Levi saat itu, padahal aku berada di sana, menatap lekat mereka berdua.

Benci rasanya keterpurukan menumpuk menjadi satu, duka yang tiada habisnya, aku fikir dengan pergi mencari Levi, meminta maaf kepadanya atas apa yang telah aku katakan pagi tadi, semua masalah akan terselesaikan.

Tapi tidak,
Yang aku temui adalah rasa kecewa saat aku memutuskan untuk pergi mencarinya.

Aku melirik Raegan yang tiba-tiba terbangun, tertawa kecil memperlihatkan keenam giginya yang sudah mulai tumbuh. Aku bergerak merebahkan tubuhku di sampingnya, mengusap puncak kepalanya perlahan-lahan lalu mengecup keningnya pelan.

"Maaf," Rasanya sesak melihat putra kecilku saat ini, buah cintaku bersama dengan Levi, di usianya yang masih sangat kecil ia harus menjadi saksi betapa sulitnya hubungan kami.

Aku memeluk tubuh putraku, menangis disana. Seperti semua rasa sakit dan juga hancur, menumpuk di kepala. Aku tidak tau apa yang tengah suamiku lakukan sekarang, apakah dia sedang menangis? Sama sepertiku yang tengah menangisinya saat ini.

...

Aku berada di rumah kedua orang tuaku sudah sekitar 3 hari, tapi aku tidak juga menemukan tanda-tanda Levi datang, setidaknya berusaha untuk menyelesaikan masalah ini.

Aku tertawa dalam hati,
Apakah aku sudah tidak penting lagi untuk dirinya? Sehingga dia mulai mengabaikan aku.

Aku melirik ke arah pintu saat ibuku melangkah masuk ke dalam kamar sambil membawakan semangkuk bubur untuk Raegan, "Ini, sudah matang." Aku mengulurkan tangan untuk menerimanya, "Terima kasih, bu." Ibuku mengangguk pelan.

when i became Mrs. AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang