4 - tears

11.2K 1.4K 304
                                    

"I want to hold you body, let you shed allthe tired you feel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I want to hold you body, let you shed all
the tired you feel."

"Y/N! Hati-hati di jalan, jangan lupa untuk datang kesini di lain waktu." Mayor Hange melambaikan tangannya ke arahku, aku pun membalasnya dengan lambaian tangan juga. Setelah itu aku melangkah keluar dari markas dan berniat untuk pulang sekarang.

Sudah cukup lama aku menghabiskan waktu untuk berbincang dengan Mayor Hange. Berhubung Mayor Hange mendapatkan sebuah tugas yang harus ia kerjakan, aku memutuskan untuk pulang ke rumah karena tidak ingin mengganggu pekerjaannya.

Tiba-tiba terlihat rombongan yang menunggangi sebuah kuda masuk ke area markas. Di posisi terdepan aku melihat Komandan Erwin dan di belakangnya, aku melihat Kapten Levi. Dan di belakang Kapten Levi ada anggota pasukan pengintai lainnya.

Pandangan mereka semua sangat muram, aku tidak tau apa yang terjadi pada mereka. Semua orang yang berada di dalam markas pun keluar menyambut kepulangan mereka. Langkahku tertahan, pandanganku sekarang terfokus pada pria itu. Benar, pandanganku terfokus ke arah Kapten Levi.

"Apa dia baik-baik saja?" Batinku bicara. Aku melihat jubah yang ia kenakan berlumuran darah, darah siapa? Otakku berusaha untuk mencerna situasi saat itu.

Aku melihat Kapten Levi yang turun dari kudanya dan berjalan menghampiri Komandan Erwin, Mayor Hange juga berada disana. "Pada ekspedisi ke- 57, misi dinyatakan gagal. Eld gin, Oluo Bozado, Petra Ral, dan juga Gunther Schultz dari pasukan elit Survey Corps tewas." Aku membulatkan mataku terkejut saat mendengar apa yang Komandan Erwin katakan.

Aku mengenal siapa ke empat orang itu, mereka adalah anggota lama dari pasukan operasi khusus. Dan hubungan mereka dengan Kapten Levi juga bisa di bilang sangat dekat. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Kapten Levi sekarang ini. Dan yang anehnya lagi adalah, aku tidak melihat mayat ke empat anggota itu.

Kapten Levi melangkah pergi menuju hutan seorang diri, karena merasa cemas jika dia melakukan sesuatu yang tidak-tidak, aku memutuskan untuk segera menghampirinya.

Aku bersembunyi di balik pohon besar, melihat Kapten Levi yang sedang duduk di pinggir sungai. Dia pasti merasa sangat sedih sekarang.

"Kenapa aku harus kehilangan mereka?" Aku mendengar sedikit apa yang dia katakan barusan. Membuat dadaku terasa sangat sesak dan nafasku seketika tercekat. "Kenapa... Kenapa harus mereka?"

Saat itu juga terdengar suara isak tangis Kapten Levi yang sangat pelan. Mungkin karena ia tidak ingin apabila ada seseorang yang mengetahui kondisinya saat itu.

Aku melangkah perlahan-lahan menghampirinya, lalu duduk tepat disampingnya dengan pandangan mata yang tertuju ke arah lain. Dia sangat terkejut saat melihat kehadiranku di dekatnya.

when i became Mrs. AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang