"Why did you take a step away, when i
want to hug you tight?"❀
Aku memotong buah apel yang berada di genggamanku perlahan-lahan lalu menyantapnya satu persatu. Ini adalah hari kelima setelah kepergian Levi ke Mitras untuk sebuah urusan bersama dengan pasukan pengintai.
"Y/N! Ibu sudah siapkan bubur untukmu, jangan lupa di makan!" Teriak ibu dari atap yang sedang menjemur pakaian.
"Iya bu..."
Selama Levi pergi ke Mitras, kedua orang tuaku sangat memperhatikan kondisiku demi kesehatan bayi di dalam kandunganku. Aku tidak tau, mungkin Levi akan memperhatikanku lebih dari ini. Tidak terbayang seberapa bahagianya dia.Tok! Tok! Tok!
Aku menoleh ke arah pintu yang sudah terbuka lebar dan menemukan sosok Eric disana. "Eric?" Aku tersenyum tipis. Eric melangkah masuk ke dalam rumahku sambil membawa keranjang buah di genggamannya.
"Y/N, kebetulan sekali. Aku fikir kau masih tertidur." Aku menggeleng sambil terkekeh pelan, "Tidak kok, aku sudah bangun sejak tadi. Ada apa pagi-pagi datang kesini?" Eric menyerahkan keranjang buah itu kepadaku membuat pandanganku beralih pada keranjang buah itu.
"Ini untukmu, karena kau sedang mengandung tentunya harus makan buah-buahan yang segar, pasti akan sangat baik untuk kandunganmu." Aku meraih keranjang buah itu dan tersenyum lebar kepadanya. "Terima kasih banyak."
"Ibu dan ayahmu dimana?"
"Ayahku pergi untuk membeli pupuk, sedangkan ibuku sedang menjemur pakaian di atap." Eric ber-ooh ria mendengar jawabanku. "Daripada sendirian disini, apa kau mau ikut aku berjalan-jalan? Matahari pagi sangat bagus untuk kesehatan."Aku mengangguk pelan menyetujui ajakannya. "Kalau begitu aku pamit pada ibu lebih dulu." Aku segera pergi ke atap untuk memberitahu ibu sebelum akhirnya pergi bersama dengan Eric.
Eric mengajakku untuk melihat perkebunan milik kedua orang tuanya. Aku dapat menghirup aroma daun-daun yang basah, benar-benar sangat harum.
"Sudah lama sekali. Padahal dulu kau sering main bersama denganku disini." Ucap Eric yang tiba-tiba mengenang masa kecil kami berdua. Aku tertawa pelan, "Kau benar. Dulu kau sering memetik anggur milik ibumu hanya untuk diberikan kepadaku."
"Kenapa semua terasa berjalan begitu cepat?" Aku mengangkat bahuku sedikit. "Entahlah, rasanya ingin kembali bersenang-senang seperti saat masih kecil dulu." Balasku padanya.
"Y/N."
Aku menoleh ke arah Eric yang baru saja memanggil namaku. "Iya, ada apa?" Eric menatap ke arahku lekat. "Apa kau menolak lamaranku waktu itu karena Mayor Levi?" Aku segera menggeleng."Tidak. Saat aku menolak lamaranmu, aku baru saja mengenal dirinya. Aku hanya, aku hanya merasa nyaman menjadi sosok sahabat untukmu. Tidak lebih dari itu." Ucapku menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
Fiksi Penggemar[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...