"After all this, do you think
i'll be okay?"✧
Setelah Levi pergi ke Marley, kak Alsean, ibu dan juga ayah harus menetap di rumah kami. Sebenarnya ini semua atas dasar permintaan Levi, dia ingin aku dan juga Raegan tetap aman selama dia pergi menjalankan misi di tambah lagi usia kandunganku sekarang sudah menginjak 5 bulan. Sesuatu bisa saja terjadi jika aku tidak waspada, begitu katanya.
Dan beberapa hari ini pun, kak Alsean juga mengajak tunangannya untuk datang ke rumah kami. Benar, akhirnya setelah sekian lama, dia sekarang sudah mendapatkan calon pendamping hidupnya. Namanya adalah Cameela. Aku merasa sangat senang dengan keberadaan mereka yang selalu setia menemaniku, aku jadi merasa tenang dan tidak terlalu cemas.
Dan terkadang pun Raegan di urus oleh mereka karena mereka tidak ingin aku kelelahan. Tapi akhir-akhir ini Raegan selalu ingin melakukan semuanya sendirian, dia bilang jika dia tidak ingin menjadi anak yang manja dan bersikap mandiri.
"Kapan papa kembali?"
Tanya Raegan yang tengah terduduk di atas lantai ruang tamu. "Bukankah papa-mu baru pergi 5 hari yang lalu?" Tanya ibuku yang tengah terduduk di atas sofa sambil membaca sebuah majalah berita. Raegan menghela nafas berat, membuatku yang tengah duduk di bangku meja makan sambil menikmati secangkir teh hangat langsung menoleh ke arahnya. "Tapi papa bilang bahwa dia akan segera kembali."Cameela bangkit dari duduknya dan menghampiri Raegan, ia ikut duduk di lantai ruang tamu bersama dengannya lalu membelai puncak kepala Raegan lembut dengan sebelah tangannya. "Kau pasti sudah sangat merindukan papa-mu, ya?" Tanya Cameela hangat. Sementara Raegan hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan Cameela. Raegan memang masih sedikit canggung dengannya, dan jarang sekali berbicara dengan Cameela. Padahal Cameela terlihat sangat berusaha untuk akrab dengan putraku, memang dapat di simpulkan bahwa putraku bukanlah orang yang mudah bergaul.
"Dia pasti akan segera kembali, kau harus bersabar." Ucap Cameela sambil tersenyum tipis. Aku meringis dalam hati. Tidak heran Raegan akan bersikap seperti saat ini, karena ini adalah kali pertama untuknya di tinggal oleh Levi untuk menjalankan misi dalam jangka waktu yang bisa di bilang cukup lama. "Benar yang dikatakan oleh bibi Cameela. Lagipula papa menjalankan misi di negeri luar dinding, perjalanannya pun sangat jauh. Wajar jika membutuhkan waktu yang lama untuk kembali." Ucapku menambahkan.
Raegan terdiam, mungkin sekitar sepuluh detik dia hanya diam dan menundukkan kepalanya. "Aku ingin bermain di luar." Ucapnya dengan nada suara yang terdengar sangat datar lalu melangkah pergi keluar rumah. Membuatku mengerutkan dahi cemas lalu menghela nafas pelan. "Raegan..." Ibu menatapku sedih saat Raegan benar-benar melangkah keluar rumah. Sementara aku hanya bisa diam. Tidak tau apa yang harus aku lakukan.
"Raegan tidak pernah jauh dari Levi sebelumnya, meskipun mereka sering kali bertengkar. Tapi ini adalah kali pertama dia jauh dari papanya. Pasti Raegan sangat merindukan Levi sekarang." Kak Alsean bangkit dari duduknya setelah mendengar ucapan ku dan berjalan menuju ke arah pintu. "Aku akan menemaninya. Y/N, kau tidak perlu khawatir." Ucap kak Alsean, aku menganggukkan kepala pelan, setelah itu kak Alsean melangkah keluar rumah untuk menghampiri Raegan.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
أدب الهواة[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...