1- iceberg

15.1K 1.7K 329
                                    

"Sometime i ask,what makes you different?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sometime i ask,
what makes you different?"

"Percepat langkahmu."
Baru saja keluar dari markas, dia sudah meninggalkan aku di belakangnya, benar-benar menjengkelkan. Disaat kondisiku masih belum pulih sepenuhnya, dia memintaku untuk mempercepat langkahku agar sejajar dengannya.

"Pelan-pelan saja, aku masih sakit." Keluhku pada Kapten Levi. Membuat langkah kaki Kapten Levi terhenti lalu membalikkan tubuhnya berhadapan denganku.

"Ada apa?"
Tanyaku pelan, jujur saja saat dia sedang menatapku dengan tatapan sinisnya seperti itu membuatku merasa takut. "Jika kau masih sakit kenapa memaksakan diri untuk pulang?" Aku tertegun mendengar pertanyaannya.

"Hah?"
"Lupakan, tunggu disini dan jangan pergi kemana-mana. Jika kau sampai hilang, aku tidak akan mencarimu." Aku sedikit membulatkan mataku padanya, namun hal itu tidak di gubris olehnya sama sekali. Ia justru malah meninggalkan aku sendirian, entah pergi kemana.

Aku mendudukkan tubuhku di sebuah batu besar sambil menunggu Kapten Levi kembali. Terlihat beberapa anggota pasukan pengintai berlalu lalang di hadapanku. Pandanganku tertuju pada seorang wanita yang baru saja turun dari kudanya bersama dengan 2 orang pria lainnya.

Aku mengenal dengan jelas siapa mereka, Mikasa Ackerman, Eren Jaeger, dan juga Armin Arlert. Mereka bertiga adalah anggota dari pasukan pengintai yang terkenal dengan kegigihannya. Secara tiba-tiba pandangan mata Mikasa tertuju padaku, membuat ia langsung menghampiriku saat itu.

Jujur, awalnya aku sempat merasa gugup. Apa aku sudah mengalihkan perhatiannya?

"Nona, kau baik-baik saja? Apa kau sedang menunggu seseorang?" Tanyanya dengan nada suara yang sangat lembut. Dia benar-benar berhasil menyita perhatianku dengan keramah tamahannya.

"Aku sedang menung─"
"Mikasa, kau sudah kembali?" Tiba-tiba Kapten Levi datang dan memotong ucapanku. Dia benar-benar... membuatku sangat kesal.

"Ah, iya. Belum lama."
Pandangan mata Kapten Levi kemudian beralih dari Mikasa menuju kepadaku. "Ayo, aku sudah menyiapkan kuda untuk mengantarmu pulang."

Mendengar ucapan Kapten Levi membuat Mikasa langsung ternganga. "K─ Kapten? Apakah wanita ini... kekasihmu?" Aku dan juga Kapten Levi langsung menggeleng spontan. "Tidak!" Bantahku bersamaan dengan Kapten Levi. "Apa otakmu masih waras? Bagaimana aku bisa menyukai wanita sepertinya?"

Brengsek.
Memangnya dia pikir aku mau menjadi kekasih dari pria menyebalkan seperti dirinya?

"Lagi pula siapa yang mau menjadi kekasih pria cebol sepertimu?" Balasku ketus, membuat dia langsung menatapku sinis. Sedangkan Mikasa sudah tertawa geli hingga kedua matanya berair.

when i became Mrs. AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang