57 - first page for levi

4.5K 486 396
                                    

#page one.

"Aku sudah terbang tinggi,
Hingga tak bisa menggapai tanganmu lagi. Namun aku tidak pergi, aku hidup jauh di dalam hatimu.

Kau memberikanku sayap untuk terbang, tempat untuk hinggap, meski tau suatu saat nanti senyumku tak akan bisa kau pandangi lagi. Andai waktu berjalan mundur, aku pasti akan mengemis kepadanya untuk tidak meninggalkanmu dan pergi.

Mungkin suatu saat nanti akan ada syair yang lebih panjang dari sebuah penantian, yang tak habis tertuliskan pada lembar kerinduan, dengan tinta hitam penuh air mata. Aku harap kau kuat menghadapinya."

10 tahun kemudian.

"Ku dengar papamu adalah manusia terkuat pada masanya. Apa kalian, keluarga Ackerman, benar-benar orang klan terkuat di tempat ini?" Anak laki-laki berusia lima belas tahun yang tengah sibuk membaca buku di perjalanan pulang menuju ke rumahnya hanya bisa terdiam sambil terus mendengar ocehan teman di sampingnya.

"Kami tidak sehebat yang kau kira,"
"Benarkah?"

Anak laki-laki itu tidak menggubris pertanyaan temannya dan lebih memilih untuk tetap diam sambil terus fokus membaca buku di genggamannya. Setelah berjalan cukup jauh dan sampai di sebuah stasiun, buku yang berada di dalam genggamannya itu ia masukkan ke dalam tas miliknya.

"Baiklah, Raegan. Kita berpisah disini, sampai jumpa esok hari."

Anak laki-laki bernama Raegan itu hanya tersenyum tipis sambil mengangguk pelan lalu pergi memasuki area stasiun untuk menaiki sebuah kereta yang akan membawanya pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak laki-laki bernama Raegan itu hanya tersenyum tipis sambil mengangguk pelan lalu pergi memasuki area stasiun untuk menaiki sebuah kereta yang akan membawanya pulang.

Raegan melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, "Terlambat 3 menit, paman pasti sudah menungguku." Kereta yang di tunggunya sedari tadi pun akhirnya datang, ia melangkah masuk ke dalam kereta itu dan memilih tempat duduk yang paling dekat dengan pintu keluar.

Kedua matanya mengamati pemandangan di luar jendela sambil sesekali menghela nafas pelan dan memejamkan matanya sekilas.

Sekitar 20 menit, kereta yang ia tumpangi pun telah sampai di distrik Trost. Setelah itu Raegan melangkah turun dari kereta dengan perlahan-lahan dan pergi keluar dari area stasiun.

Saat sudah berada di area luar stasiun, ia melihat sebuah mobil yang terparkir diseberang sana dengan dua orang laki-laki tengah berada di dekat mobil itu, yang satu tengah bersandar pada pintu mobil dan yang satunya lagi tengah duduk di sebuah kursi kayu. Raegan pun segera menghampiri mereka berdua.

when i became Mrs. AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang