"Starting from here, i know that all
is not well."❀
4 bulan berlalu.
Semua berjalan dengan begitu cepat, selain di sibukkan dengan tugasnya di markas pasukan pengintai, Levi juga sibuk melatih Raegan. Tepat di hari ini aku melihat Komandan Hange dan juga Armin datang ke rumah kami, dia bilang jika ada urusan penting dengan Levi."Sudah waktunya, ya?"
Aku mengintip dari dalam kamar tidur, pembicaraan mereka kali ini bisa di bilang sangat serius. Meskipun aku tidak mengerti apa yang tengah mereka bicarakan, semua terlihat dari raut wajah Levi yang nampaknya terlihat sedikit gelisah."Iya, waktu yang kita tunggu-tunggu. Kita akan menyusup ke Marley dan menggantikan posisi mereka. Aku berfikir bahwa ini semua dapat berjalan sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan. Kekuatan militer kita pun sudah berkembang, kita sudah membangun pelabuhan, membangun rel kereta dan menjalankan perdagangan. Meski semua itu pun di bantu oleh sukarelawan. Tapi bukankah kita sekarang sudah selangkah lebih maju lagi. Aku yakin semua akan terasa lebih mudah sekarang." Ucap Hange yang membuatku mengernyitkan dahi. Aku tau tentang semua itu, tapi aku tidak tau akan rencana mereka yang ingin menyusup ke Marley.
"Tapi jangan sampai terkecoh, kemungkinan pertahanan musuh lebih kuat dibandingkan kita."
"Papa!!!"
Aku menoleh ke arah pintu saat melihat Raegan melangkah masuk ke dalam rumah dan berjalan mendekati Levi, Hange dan juga Armin yang tengah duduk di ruang tamu. Ia membawa seekor burung yang dipenuhi dengan darah, membuatku membulatkan mata terkejut."Papa, lihat! Aku berhasil membidik anak panah tepat sasaran dan mengenai burung ini. Kita bisa santap burung ini sebagai menu makan malam kita." Aku melangkah keluar dari kamar tidur dan mendekat ke arah Raegan, "Raegan... Jangan ganggu papa, bibi Hange dan juga paman Armin, ya? Mereka sedang membicarakan hal penting. Ayo, sekarang bersihkan dirimu dan masuklah ke dalam kamar."
"Tidak masalah, Y/N."
Sahut Hange yang membuatku menoleh ke arahnya. Hange membungkukkan tubuhnya sedikit lebih pendek sambil menatap ke arah Raegan lalu menggerakkan sebelah tangannya untuk mengusap puncak kepala Raegan dengan lembut. "Semakin bertumbuh besar, kau juga semakin hebat sekarang, ini pasti berkat didikan ayahmu. Tumbuhlah besar dan jadilah prajurit yang kuat." Ucap Hange pada Raegan dengan senyum lebar yang terukir di bibirnya."Apa aku bisa menjadi prajurit yang hebat dan juga kuat seperti papa, bi?" Tanya Raegan yang langsung di jawab dengan anggukkan kepala oleh Hange. "Tentu saja bisa, darah Ackerman mengalir dalam dirimu. Kau pasti bisa menjadi orang yang kuat bahkan mengalahkan papa-mu sendiri." Levi meletakkan cangkir tehnya di atas meja lalu berdeham pelan.
"Raegan, bersihkan dirimu dan masuklah ke dalam kamar. Masih ada yang harus papa bicarakan dengan bibi Hange dan juga paman Armin. Jangan lupa untuk meletakkan burung hasil buruanmu itu ke dalam keranjang, pastikan kau meletakkannya dengan benar agar darahnya tidak berceceran di lantai." Levi melirik ke arahku, membuatku menganggukkan kepala pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
Fanfiction[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...