"I want to laugh at the time,
with you."❀
"Y/N."
Sebuah suara membuyarkan lamunanku. Suara baritonnya yang terdengar cukup familiar membuatku membalikan tubuh dan mendapati sosok tinggi yang sedang tersenyum hangat ke arahku setelah mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Aku menghampirinya dan duduk bersama dengannya di sofa itu dengan tatapan bingung.Dia adalah Eric.
Sahabat laki-laki sejak aku masih kecil hingga saat ini. "Eric, ada perlu apa datang kesini?" Tanyaku dengan nada suara yang terdengar lumayan pelan. "Maaf ya karena harus datang tiba-tiba, aku dengar orang tuamu sedang pergi ke Orvud dan baru pulang 4 hari lagi. Ibuku memintaku untuk memberikan makanan ini kepadamu."Aku meraih sekotak makanan yang berada di genggaman tangannya lalu tersenyum ramah. "Terima kasih." Eric mengangguk sebagai balasan lalu menghela nafas pelan. "Berita tentang penangkapan Alsean sudah menyebar luas. Ada seseorang yang melihat kakakmu di bawa oleh beberapa anggota pasukan pengintai dan di serahkan kepada polisi militer."
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Sambungnya menatapku bingung. "Aku yang meminta mereka untuk membawa kakakku, atas bantuan Kapten dari pasukan pengintai juga." Eric mengernyitkan dahinya tidak mengerti. "2 hari yang lalu dia datang ke rumah, seperti biasa. Meminjam uang kepadaku untuk membayar hutang-hutangnya, dia bilang jika dia tidak membayar hutangnya, maka dia akan di habisi."
"Lalu?"
"Aku tidak memberikan uang itu padanya, dan dia mengancam untuk menjadikan aku sebagai gantinya. Dia menamparku, membuatku memutuskan untuk melarikan diri. Dia terus mengejarku tanpa henti, saat itu aku benar-benar merasa sangat ketakutan. Dan beruntungnya, aku bertemu dengan seorang Kapten dari pasukan pengintai bersama dengan anggotanya, dia membantuku terlepas dari Kak Alsean. Awalnya aku ragu untuk menyerahkan Kak Alsean pada polisi militer, tapi masa bodoh, jika aku terus membiarkannya, sama saja aku mendukung tindakan kriminal yang dia lakukan, itu yang dikatakan oleh Kapten pasukan pengintai kepadaku."
Eric memang sudah mengenal betul bagaimana sifat Kak Alsean, karena selain menjadi sahabatku, dia juga menjalin hubungan yang cukup dekat dengan Kak Alsean, itu sebelum sikap Kak Alsean berubah menjadi sekarang ini.
"Kalau begitu biarlah, mungkin dengan berada disana, dia bisa menyadari kebodohannya itu." Aku terdiam. Sejak berubahnya sikap Kak Alsean, Eric menjadi orang yang sangat membenci dirinya.
Ia membenci bagaimana sikap Kak Alsean yang semena-mena, dan juga tidak memiliki hati seperti sekarang. "Lalu bagaimana dengan lukamu?" Tanyanya membuatku menoleh. "Aku baik-baik saja. Luka memar kemarin sudah membaik." Eric menghela nafas lega.
"Kenapa kau tidak menikah denganku saja? Aku bisa melindungimu." Nafasku seketika terhenti, aku benar-benar terkejut saat mendengar apa yang dikatakan Eric. "Hah?" Aku mengernyit tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
Fanfic[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...