"I don't want to cry in front of your gravestone, but please allow me one last time to hug you with the shadows instead."
✧
Levi's POV.
"Y/N."
"Ada apa?"
"Apa yang kau rasakan saat sedang bersama denganku?" "Aku merasa bahagia." Waktuku seakan berhenti, lama sekali. Saat kakiku melangkah masuk ke dalam sebuah ruangan, tempat jasad istriku berada sekarang, dan melihat jasadnya yang terbujur kaku dengan kondisi yang sudah sangat pucat.Aku ingin bilang bahwa ini mimpi, tapi rasa sakit ini, degup kencang di dada yang nyaris membuatku hilang kendali mengatakan bahwa ini semua adalah kenyataannya.
Apa aku kembali hanya untuk mengantarkan jasad istriku ke peristirahatan terakhirnya? Apa aku kembali hanya untuk bertemu dengannya untuk yang terakhir kalinya?
Aku berteriak, sangat kencang. Air mata pun mulai berjatuhan tanpa henti membuat kedua pipiku basah. Mendengar teriakanku membuat kedua orang tua Y/N masuk ke dalam ruangan ini dengan penuh air mata yang membanjiri pipi mereka. Mereka berusaha membantuku untuk bangkit berdiri di saat tubuhku tengah bergetar hebat karena menahan isak tangis yang teramat sangat menyakiti hatiku.
Hari itu, tepat pukul 14.41.
Aku telah kehilangan segalanya, segalanya milikku, yang nyatanya adalah dia.Aku melihat Raegan yang tengah berdiri sambil menangis terisak tepat di samping ranjang rumah sakit tempat jasad istriku terbaring sekarang. Menyentuh pipi mulusnya yang terlihat sangat pucat dengan kedua mata penuh dengan derai air mata.
"Mama, bangunlah..."
Fikiranku seakan terus berputar 360° tanpa henti saat aku melihat bagaimana kondisi Raegan saat ini. Mengingatkanku akan suatu hal yang sangat menyakitkan di dalam hidupku, yang sangat membekas di dalam fikiranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
Fiksi Penggemar[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...