"Many children, lots of
sustenance."❀
Aku berfikir bahwa ini adalah hal gila, 11 hari aku telat datang bulan, tubuhku yang terasa sangat lemas, mual muntah tak tertahankan membuatku berfikir bahwa aku sedang mengandung lagi.
Tapi bagaimana mungkin?
Tidak, itu mungkin saja terjadi karena suami sialanku itu benar-benar tidak bisa menahan nafsunya. Terlebih lagi beberapa minggu yang lalu kami bermain tanpa menggunakan pengaman sama sekali.
Aku menghela nafas pelan.
Berusaha menetralkan perasaanku saat ini, memandangi cermin yang memperlihatkan wajahku saat itu. Aku berusaha untuk berfikir bahwa ini hanyalah masuk angin biasa, tidak lebih dari itu.Aku melangkah keluar kamar, menghampiri Raegan yang masih terlelap di ranjang tidurku, sebagai informasinya, ia sekarang sudah tidak mau tidur di keranjang bayinya lagi, jadi Levi memindahkan keranjang bayi itu ke gudang dan memutuskan jika Raegan akan tidur bersama dengan kami di ranjang yang sama.
Semenjak Raegan tidur satu ranjang dengan kami pun, saat Levi hendak bercinta denganku, ia harus melakukannya dengan perlahan-lahan, atau membawaku ke dalam kamar mandi dan melakukannya disana. Dengan alasan bahwa dia tidak ingin mengganggu putranya yang sedang tertidur.
Aku terus merasakan pusing yang membuatku ingin sekali muntah setiap aku merasakannya. Aku memutuskan untuk menghubungi Levi melalui anak buahnya. Meminta Levi untuk segera pulang ke rumah karena kondisiku yang sedang tidak sehat.
Dan setelah Levi sampai di rumah bersama dengan Hange, lalu meminta Hange untuk memeriksa kondisiku, Hange mengatakan bahwa aku positif hamil. Aku benar-benar sangat terkejut. Ternyata dugaanku benar, dan usia kandunganku sudah menginjak 3 minggu.
Aku menangkup kepalaku sambil terdiam, satu sisi aku merasa senang, dan di lain sisi aku merasa sangat cemas. Bagaimana bisa di usia Raegan yang baru berumur 9 bulan, aku sudah memberikannya seorang adik? Memalukan sekali, orang-orang pasti akan beranggapan bahwa kami berdua adalah orang tua yang sangat bergairah.
Levi dengan santainya berkata, "Bukan masalah. Jika perlu kita akan membuat banyak anak, karena selain membunuh titan, hobiku yang lain adalah berkembang biak." Aku tau, aku sangat mengetahui itu.
Aku menarik selimut dan menutupi wajahku yang sangat merah karena menahan malu. Entah apa yang akan aku jelaskan pada kedua orang tuaku nanti, apa mungkin aku akan mengatakan pada mereka bahwa hal ini bukanlah hal yang di sengaja hingga apa yang telah kami perbuat membuahkan satu nyawa yang akan menjadi adik dari Raegan nanti. Itu tidak mungkin 'kan? Memalukan sekali.
Di tambah lagi ayah dan juga ibuku meminta kami berdua untuk menahannya hingga usia Raegan menginjak dua tahun. Dan mereka bilang bahwa kami tidak perlu terburu-buru untuk memberikan Raegan seorang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
Fanfiction[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...