"Untuk kali ini aku memohon,
Jangan ambil dia dari dalam hidupku. Sudah cukup, aku telah kehilangan segalanya,
jangan dia, aku mohon."❀
Levi.
Aku membawa Y/N ke kediaman Hange. Semua dokter terkemuka dari beberapa distrik diperintahkan oleh Hange untuk datang ke rumahnya, membantu Hange menjalankan operasi untuk menyelamatkan Y/N. Mereka semua di jemput langsung oleh beberapa anggota pasukan pengintai.
"Levi, kita harus segera mengambil tindakan untuk mengoperasi istrimu. Kondisinya semakin menurun. Untuk keselamatan bayi di dalam kandungannya, aku dan juga dokter-dokter lainnya akan mengusahakan yang terbaik."
Aku hanya bisa diam, lututku terasa lemas, dia berada di dalam sana dengan nyawanya yang sedang terancam.
"Lakukan operasinya. Kumohon selamatkan istriku." Hanya itu, tidak masalah jika aku akan kehilangan calon anakku, mungkin Y/N akan sangat membenci diriku karena menyerah atas bayi di dalam kandungannya.
Hange menepuk pundakku pelan setelah itu ia berlalu, masuk ke dalam ruangan dimana Y/N berada sekarang. Aku menunggu di luar ruangan hingga 7 jam kemudian, dan operasi itu masih terus berlangsung.
Mikasa, Jean, Eren, Armin, Sasha serta Connie saling bergantian menemaniku. Mikasa sekarang tengah duduk di sampingku, menatap lurus ke arah pintu ruangan itu bersama dengan Eren. "Dia akan baik-baik saja." Ucap Mikasa seakan berusaha meyakinkanku.
"Mayor, istrimu adalah orang yang kuat dan juga pemberani. Dia bahkan mengorbankan keselamatannya dan memutuskan untuk melindungimu, aku rasa dia tidak akan menyerah dengan semudah itu." Sambung Eren.
Aku hanya diam, tidak ada yang bisa aku lakukan. Aku tidak mampu menjawab semua ucapan mereka. Fikiranku hanya terfokus pada kondisi istriku yang tengah di dalam sana, dia yang sedang berjuang bersama dengan anakku di dalam kandungannya.
"Levi!"
"Dimana putriku?!" Aku melihat sosok pria paruh baya bersama dengan istrinya mendekat ke arahku. Benar, mereka adalah Orang tua Y/N. Mereka berdiri di hadapanku sekarang dengan air mata yang mengalir deras membasahi pipi mereka."Paman, bibi... Putrimu sedang di tangani oleh Komandan Hange dan juga beberapa dokter di dalam ruangan sana. Kalian tidak perlu khawatir, kita hanya perlu menunggu hingga operasinya selesai." Ucap Mikasa menjawab pertanyaan mereka.
Aku masih terdiam, tubuhku terasa kaku, hatiku rasanya hancur. Bayangan masa lalu yang sangat ku benci kembali menghantuiku. Mulai dari kematian ibu, kematian anggota pasukanku, kematian Kenny, hingga kematian Erwin, lalu apakah aku akan kehilangan mereka juga? Istriku dan juga calon anakku. Seseorang yang menjadi alasanku untuk tetap hidup hingga saat ini.
Pintu ruangan itu seketika terbuka, memperlihatkan sosok Hange dan juga 3 orang dokter yang ikut membantu dalam operasi keluar dari ruangan itu. Aku masih terduduk, menatap kedua mata Hange penuh dengan harapan bahwa istri dan juga anakku masih hidup sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
Fanfic[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...