"Behind his cold nature, there is love that is neatly stored for you."
❀
"Ini, ambilah."
Keesokkan harinya, aku yang tengah duduk di sebuah kursi yang terletak di halaman belakang rumah ibu dan juga ayah melihat Levi memberikan sebuah belati kepada Raegan, membuatku mengernyitkan dahi bingung. "Untuk apa?" Tanya Raegan menatap belati yang sudah berada di genggamannya."Itu adalah mainanmu sekarang."
"Levi, bukankah Raegan masih sangat kecil?" Tanyaku pada Levi, Levi langsung mengalihkan pandangannya ke arahku lalu menundukkan kepalanya sedikit. "Seorang Ackerman tidak memerlukan waktu yang tepat untuk mempelajari tentang cara untuk bertahan hidup.""Papa," Levi melirik ke arah Raegan yang masih mengamati belati di genggamannya. "Kenapa kau mengajarkan aku untuk menggunakan benda ini, bukankah ini berbahaya? Mama pernah mengatakannya kepadaku." Tanya Raegan memasang wajah bingung. "Suatu saat nanti kau akan memerlukan ini untuk melindungi dirimu sendiri."
Aku tertegun mendengar ucapan Levi, sepertinya dia benar-benar akan mendidik putra kecilku yang baru menginjak usia tiga tahun sama seperti paman Kenny mendidik dirinya dulu. "Tapi─ bukankah papa yang akan melindungiku?" Tanya Raegan yang membuat Levi berjongkok di hadapan Raegan lalu mengusap puncak kepala Raegan pelan.
"Berhentilah bergantung pada orang lain, kau harus belajar untuk melindungi dirimu sendiri. Karena aku tidak mungkin bisa melindungimu setiap waktu. Jika nanti aku tidak ada, kau bisa melindungi dirimu sendiri dan juga bisa melindungi mama-mu." Balas Levi pelan. Aku mencengkram selimut kecil yang menutupi bahuku kuat-kuat. Rasanya sangat sesak saat mendengar Levi mengatakan hal itu kepada Raegan.
Aku menghela nafas berat, berusaha menetralkan perasaanku saat ini. Dan kembali memfokuskan pandanganku ke arah mereka. Aku melihat Levi yang bangkit berdiri lalu menuntun Raegan mendekat ke arah sebuah pohon yang akan menjadi pusat bidikan.
"Genggam belatimu dengan cara seperti ini, lalu fokuskan pandanganmu dengan tepat ke arah lingkaran di depan sana, dan layangkan belati itu mengenai bidikannya." Aku melihat Raegan menganggukkan kepalanya pelan, lalu mengangkat sebelah tangannya hendak melayangkan sebuah belati yang berada di genggamannya menuju pusat bidikan.
"Fokuskan pandanganmu pada titik disana. Tenang saja, jika meleset, kita akan mencobanya lagi." Aku mendengarkan intruksi yang Levi berikan kepada Raegan. Dan tiba-tiba saja rahangku terkatup, pandanganku sedikit tertunduk.
Aku teringat akan satu hal, tentang kejadian itu. Dimana aku sudah menghabisi nyawa seseorang dengan menggunakan sebuah belati untuk menyelamatkan nyawa Levi dulu. Sekilas bayang-bayang tentang tangan dan juga pakaianku yang sudah di penuhi dengan darah kembali muncul di dalam fikiranku. Membuatku meringis dan mencengkram dadaku kuat-kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
Fanfic[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...