"No matter how big the
storm, our ship will continue to sail."❀
Levi berencana untuk berangkat pukul 10 pagi menuju Mitras bersama dengan Komandan Hange. Sebelum pergi, ia menunggu ayah dan juga ibuku tiba di rumah. Ia tidak ingin meninggalkanku beserta putraku sebelum mereka datang.
"Aku sudah meminta beberapa pengawal pasukan untuk berjaga disini selama aku pergi." Ucapnya sambil mengusap pipiku pelan, aku menganggukkan kepala tanda mengerti.
"Hanya dua hari 'kan?"
"Iya, hanya dua hari. Setelah itu aku akan segera kembali." Aku menghela nafas pelan lalu tersenyum kepadanya, "Baiklah." Setelah beberapa menit kemudian, kedua orang tuaku datang dengan membawa sebuah tas besar berisikan pakaian mereka."Ibu, ayah." Aku bangkit dari dudukku bersama dengan Levi menyambut kedatangan mereka.
"Apakah kami terlambat?" Tanya ibu menatap ke arah Levi. Levi menggeleng sambil tersenyum tipis, "Tidak, bu. Masih tersisa 20 menit lagi sebelum berangkat." Ucap Levi yang membuat ibu dan ayahku menarik nafas lega.
"Kau tenang saja, Levi. Percayakan anak dan juga istrimu pada kami, kami akan menjaga mereka sebaik mungkin." Ucap ayahku berusaha menyakinkan Levi, Levi hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya pelan. "Terima kasih, aku titipkan mereka berdua kepada kalian."
Levi beralih ke arahku, menangkup wajahku dan mencium keningku cukup lama, "Aku pergi sekarang, ya?" Tanyanya. "Baiklah, hati-hati di jalan. Jangan lupakan jam makan dan juga jam tidurmu. Jangan terlalu lelah saat berada disana."
"Aku akan selalu mengingatnya, sayangku. Kau juga jangan terlalu lelah, perhatikan jam makan dan juga jam tidurmu. Jangan terlalu memaksakan diri." Ucapnya kembali mengingatkanku dengan sebelah tangan yang mengusap puncak kepalaku lembut. "Tentu saja."
Ia menatap Raegan yang tengah tertidur di dalam gendonganku lalu mencium kening serta kedua pipinya dengan lembut. "Sampai jumpa, kesayangan ayah." Aku tersenyum melihat kasih sayang yang Levi berikan kepada putranya.
"Baiklah, aku pergi. Sampai jumpa."
"Sampai jumpa." Aku mengantar Levi hingga ke halaman rumah. Ia menunggangi kudanya lalu pergi menuju markas untuk menemui Komandan Hange setelah itu berangkat ke Mitras bersamanya.Tatapanku kosong setelah ia mulai menjauh hingga mataku tidak bisa lagi melihatnya. Kemudian ibuku meletakkan sebelah tangannya pada pundakku, membuatku langsung tersadar dari lamunanku saat itu juga.
"Dia akan kembali, Y/N. Jangan khawatir." Aku menarik senyum tipis lalu menganggukkan kepalaku pelan. "Sini, biar ibu yang akan menidurkan Raegan. Kau pergilah sarapan, ibu tau kau belum sarapan 'kan?"
"Ibu memang selalu memahamiku."
Aku memberikan Raegan yang tengah berada di gendonganku kepada ibu lalu masuk ke dalam rumah bersama dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
Fiksi Penggemar[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...