"I don't want to be alone too long, i need you here now."
✧
Sudah dua hari semenjak kepulanganku, Raegan dan juga kak Alsean dari Shiganshina untuk mencari tau kabar tentang suamiku. Malam itu yang aku rasakan adalah sakit yang teramat sangat. Benar-benar sakit, hingga seluruh keringat mengalir dari pelipisku. Aku meremas sprai ranjang tidurku dengan sangat kuat, berusaha mengatur nafasku perlahan-lahan. Sepertinya sekarang sudah waktunya, akan tetapi usia kandunganku belum menginjak 9 bulan.
"Ibuuu... Ayahhh..." Aku berusaha memanggil nama mereka, selang beberapa menit kenop pintuku bergerak dan pintu kamarku terbuka. Memperlihatkan Raegan yang melangkah masuk ke dalam kamar dan bergerak dengan cepat untuk menghampiriku, aku dapat melihat raut wajah cemasnya saat itu. "Mama, kau baik-baik saja?" Tanya Raegan menggenggam lenganku dengan erat. "Tolong beritahu nenek dan juga kakek, sepertinya aku akan melahirkan sekarang."
Raegan menganggukkan kepala mengerti, dengan cepat ia beranjak dari kamarku untuk memanggil kedua orang tuaku serta Kak Alsean. Saat mereka semua sudah berada di dalam kamar, ibuku terlihat sangat cemas sama halnya dengan Raegan, ayah, dan juga kak Alsean. "Aku akan menjemput dokter Thomas sekarang." Ucap ayahku yang langsung di balas dengan anggukkan kepala oleh ibuku.
"Baiklah, cepat."
Kak Alsean menggenggam tanganku kuat-kuat, "Y/N, bertahanlah. Atur nafasmu perlahan-lahan." Aku melirik putraku yang sedang menangis karena khawatir saat ini, dan berusaha untuk ikut menemaniku juga. Dengan wajah berderai air mata, sebelah tangannya menggenggam sebelah tanganku "Mama, kau pasti bisa bertahan. Sebentar lagi, kakek akan membawa dokter untuk membantu persalinannya."
Aku mengangguk pelan lalu terdiam, sambil terus berusaha untuk mengatur nafasku. Aku kembali bernostalgia, dimana empat tahun yang lalu, Levi berdiri di sampingku saat aku tengah berusaha melahirkan Raegan. Ia menggenggam tanganku erat, dan berusaha untuk menenangkan aku, sambil mengatakan bahwa aku bisa melewati ini semua dan melahirkan anaknya dengan selamat. Tapi sekarang, tidak ada dia disini, tidak ada dia tengah berusaha yang menyemangatiku.
Kenapa sehampa itu?
Air mata mengalir dari pelupuk mataku, bercampur dengan rasa sakit yang tengah aku rasakan saat ini, rasa sakit karena ketidakhadiran Levi di sampingku pun membuatku rasanya ingin sekali menjerit sekeras mungkin.
"Ibu, aku tidak tahan lagi..."
Ibuku mengangguk mengerti, ia menggerakkan sebelah tangannya untuk mengusap keningku yang sudah di basahi oleh keringat dengan perlahan-lahan, "Sebentar lagi, nak. Ibu yakin kamu bisa menahannya."
"Argghhh..." Kak Alsean dan juga Raegan terus menggenggam tanganku, seakan memberikan aku kekuatan untuk terus berjuang dan bertahan. "Mama, Raegan mohon bertahanlah." Aku menangis terisak, biarlah tangisanku saat ini pecah dan menggema keseluruh ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i became Mrs. Ackerman
Fanfic[SELESAI] teruntuk kau 15 tahun yang lalu, kurangkum tentang kita dalam cerita ini, tentang kita yang tidak akan pernah hilang, tentang aku yang merasa beruntung atas dirimu, tentang segalanya atas diri kita. ⚠ WARNING 18+ cerita ini mengandung unsu...