23 - Aftercare?

2.7K 328 104
                                    

Selain tidak mengigau seperti biasanya, Jungkook juga sadar bahwa kali ini Jennie tidur lebih pulas, bahkan ada dengkuran lembut keluar dari gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Selain tidak mengigau seperti biasanya, Jungkook juga sadar bahwa kali ini Jennie tidur lebih pulas, bahkan ada dengkuran lembut keluar dari gadis itu. Tak ada lagi kerutan di keningnya dan raut cemas pada wajahnya. Pun ajaibnya, sesekali Jungkook bisa melihat Jennie tersenyum dalam tidurnya.

Sudah malam saat Jungkook melihat keluar jendela, Jennie sudah tidur beberapa jam dan Jungkook membiarkannya, tak ingin mengganggunya, tahu gadis itu pasti kelelahan.

Tersenyum, Jungkook mengambil ponsel Jennie yang masih utuh dari atas meja, mendapati bahwa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Terdapat beberapa panggilan tak terjawab dan pesan yang belum dibuka, namun tentu saja Jungkook tidak akan lancang untuk memeriksanya. Sebelum Jungkook meletakkan ponsel kembali, sebuah panggilan masuk. Nyonya Jeon tertera dilayar ponsel, ibunya pasti sudah dikabari bahwa mereka menghilang dari sekolah.

"Hallo," jawab Jungkook.

"Jungkook? Kau bersama Jennie? Kalian ke mana? Kenapa kau tidak bisa dihubungi dari tadi?" Tentu saja, Jungkook menghancurkan ponselnya.

"Tak usah khawatir. Aku bersama Jennie. Kami menginap di hotel ayah, yang dekat dengan sekolah. Bisa minta tolong untuk membawakan kami pakaian? Seragam sekolah juga." Dengan pelan ia berbicara kepada ibunya membuat ibunya di ujung telepon terdiam. "Mom?"

"Ah, baiklah. Supir akan mengantarkan keperluan kalian besok pagi. Ngomong-ngomong, apakah Jennie baik-baik saja?" tanya ibu Jungkook sedikit khawatir, namun Jungkook tersenyum ketika melihat Jennie yang masih tertidur lelap di sampingnya.

"Jennie baik-baik saja. Dia sedang tidur."

"Apa kalian....."

"Mom, I have to hang up," sambung Jungkook sebelum ibunya menanyakan hal-hal yang sudah pasti tak bisa untuk ia jawab. Tahu tabiat ibunya, wanita itu bisa memaksa untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Baiklah. Tolong jaga Jennie dan perlakukan dia dengan baik. She has been through a lot."

"Sure will, Ma'am," janji Jungkook kemudian memutus panggilan.

Untuk sesaat Jungkook termenung, mencerna apa yang baru saja dikatakan ibunya. Ia tahu orang tuanya begitu menyayangi Jennie, bahkan kadang Jungkook menganggap perhatian mereka lebih banyak diberikan untuk Jennie dibandingkan untuknya dan Somi, tapi apakah karena semata Jennie sekarang adalah putri mereka juga? She has been through a lot-kalimat ibunya itu seakan tertanam di otaknya. Memang apa yang terjadi pada Jennie?

Terlalu lelah berpikir, Jungkook memutuskan untuk menanyakan secara langsung kepada ibunya nanti.

Jungkook lantas meminta pihak hotel untuk membawakan makanan karena perutnya yang kini mulai berteriak lapar. Kemudian, ia beranjak dari ranjang begitu pelan sehingga tak membangunkan Jennie, lalu menggunakan waktu menunggunya untuk mandi.

Nyaman dirasakan ketika air hangat menyentuh kulitnya, membiarkan air yang jatuh dari shower memijat punggungnya. Jungkook perlahan larut dalam pikirannya, memikirkan apa yang baru saja terjadi padanya dan Jennie.

Clandestine RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang