9 - Oppa

2K 312 41
                                    

"Kau baik-baik saja?" Chaeyoung bertanya sesaat setelah Jennie mendudukkan tubuhnya di samping sahabatnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kau baik-baik saja?" Chaeyoung bertanya sesaat setelah Jennie mendudukkan tubuhnya di samping sahabatnya itu.

Hari ini Mrs. Park hanya memberikan tugas untuk dikumpulkan seusai kelas, kata Seungyoon sang wali kelas memiliki rapat penting yang harus dihadiri.

"Aku baik-baik saja."

"Maaf kemarin meninggalkanmu," bisik Chaeyoung tertahan, menandakan penyesalan akan apa yang terjadi pada Jennie kemarin.

"Berdua tidak membuatnya tidak melakukan itu, Chaeng."

"Tapi si sialan itu benar-benar sudah keterlaluan. Berani-beraninya melakukan itu padamu. Beruntung petugas kebersihan sekolah melihat. Kata Jimin, keputusan dibuat langsung saat petugas kebersihan melapor kemarin sore. Karena itu tadi pagi pihak sekolah melarangnya masuk. Bambam memang pantas dikeluarkan dari sekolah."

Oh, ternyata ada yang melihat, padahal Jennie berencana untuk tidak melaporkannya.

"Aku heran mengapa dia menyalahkanmu atas apa yang terjadi pada gadis miskin itu, padahal itu bukan salahmu. Gadis itu saja yang yang terlalu lemah, tak melawan setiap menjadi sasaran empuk anak-anak."

Jennie mengarahkan pandangannya untuk melihat Lisa, lalu menemukan gadis itu sementara sibuk membaca buku dengan earphone yang masing-masing terpasang di telinganya. Lisa mengabaikan Hanbin, Daniel, dan Momo yang sementara tertawa menghinanya karena aroma telur busuk yang masih samar-samar tercium sekalipun sudah dibersihkan.

Jennie mengamati jaket olahraga berwarna hitam yang membungkus tubuh kurus Lisa, terlihat longgar, sudah pasti milik Jungkook.

Sudah lihat? Jennie tidak perlu melindungi Lisa. Selain itu bukan kewajibannya, gadis itu sudah memiliki penjaganya sendiri.

"Kau tahu siapa yang melakukan itu padanya?" tanya Jennie pada Chaeyoung.

"Yang mana? Banyak yang terjadi padanya."

"Diarinya."

Chaeyoung menggeleng pelan, wajahnya seakan tidak peduli. Membuat Jennie yakin bahwa sahabatnya itu bukanlah pelakunya.

"Tapi mengenai telur busuk itu, Daniel dan Hanbin."

Jennie mengangguk mengerti. Namun, hatinya tetap ingin mencari tahu siapa yang memulai kegilaan ini.

Jennie tidak ingin mendapat luka berdarah dan lebam di tubuhnya untuk hal yang tidak ia lakukan.


•••



"Anak tidak tahu diri itu sudah dikeluarkan dari sekolah. Ayah langsung membereskannya setelah mendapat kabar dari sekolah, juga telepon dari ibu mertuamu tadi malam. Berani-beraninya berbuat begitu, tidak tahu saja siapa kita."

Jennie menatap wajah dingin ayahnya yang berucap sembari menyesap gelas wine-nya.

Lucu. Ayahnya bahkan tidak bertanya keadaannya. Hanya fokus pada kepuasan yang didapati saat menyingkirkan orang-orang yang menurutnya bisa melukai harga dirinya.

Jennie sudah tidak terkejut, terlampau terbiasa dengan sikap ayahnya.

Berada dekat ayahnya sama seperti mendapat perhatian berlebihan dari keluarga Jeon; tidak nyaman. Tapi Jennie tidak bisa menolak saat supir ayahnya sudah menjemputnya di depan sekolah.

Ini adalah makan malam pertama mereka, setelah Jennie pindah dari kediaman Kim sekitar sebulan yang lalu.

"Kami bersepakat untuk mengumumkan status pernikahan kalian di acara kelulusan suamimu."

Jennie tercekat setelah mendengar pengakuan dingin ayahnya.

Tidak mungkin.

"Tapi aku masih bersekolah, Ayah. Lagipula, Jungkook baru lulus dan akan masuk kuliah. Dia pasti tidak ingin hal-hal seperti ini mengganggu pendidikannya."

Maafkan Jennie karena sudah membawa-bawa Jungkook. Tapi ia benar-benar tidak rela pernikahan menyedihkan ini diketahui semua orang.

"Jungkook tidak akan kuliah. Dia akan langsung mengambil alih Jeon Tech. Company. Dia sudah dipersiapkan dari kecil untuk itu. Keluarganya juga sudah setuju."

Leher Jennie kering. Dadanya bahkan menjadi sesak, kehilangan kemampuan bernapas.

Jennie sadar, bahwa bukan hanya hidupnya yang selalu diatur, namun juga Jungkook. Jalan hidup mereka sudah ditentukan sejak lahir, untuk menjadi sempurna dan tanpa cacat. Menjadi senjata pemuas harga diri keluarga mereka masing-masing.

Apakah Jungkook juga merasakan hal yang sama seperti Jennie? Seperti ingin hilang ditelan bumi, dan lupa akan segala hal?

Tiga bulan lagi.

Tiga bulan lagi dan semuanya akan semakin rumit.

Kakak-adik Jeon akan semakin membencinya. Sahabat-sahabat Jungkook juga. Bahkan Chaeyoung, mengingat Jennie belum mengatakan apa pun pada sahabatnya itu.

Entah mengapa hatinya sedikit sakit.

Dan Lisa.

Tak tahu dari mana tapi rasa peduli untuk gadis itu datang, mengambil sedikit tempat di kepala Jennie, membawa secuil perih di hatinya.

Lucu, mengingat Jennie adalah Ice Queen yang terkenal sudah kebas dengan perih.

Menarik napas panjang, Jennie sekarang jelas membutuhkan seseorang yang bisa menenangkannya, satu-satunya orang yang bisa.

Taehyung Oppa-nya.

Taehyung Oppa-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






•••



Guys, kalian pernah baca The Painful Truth dan The Birthday Wish nggak?

Tertarik Untuk baca cerita-cerita misteri kayak gitu lagi?

Kalo iya, let me know.

Also, drop your favor

Clandestine RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang