24 - Heart Attack ⚠️

3.8K 317 163
                                    

⚠️ Adegan dewasa Jungkook dan Lisa




Dari mana awal mulanya? Awal mula dependensi Jungkook terhadap gadis bermata kucing itu menjadi begitu besar? Mulanya hanya terbiasa dengan presensi Jennie, namun kini, bahkan suasana hatinya dikendalikan oleh gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Dari mana awal mulanya? Awal mula dependensi Jungkook terhadap gadis bermata kucing itu menjadi begitu besar? Mulanya hanya terbiasa dengan presensi Jennie, namun kini, bahkan suasana hatinya dikendalikan oleh gadis itu.

Saat mereka dijodohkan, Jungkook begitu membencinya. Mengutuk perjodohan itu dan marah terhadap Jennie yang hanya diam dan tidak mengatakan apa pun sama sekali untuk menolak, meski sang gadis juga terlihat sangat menentang keputusan tak masuk akal itu. Sepulangnya dari Paris, kekesalan Jungkook pada Jennie bertambah, terbukti dengan ketidakakuran yang tercipta. Pun jika tak bertengkar, kehidupan pernikahan mereka lebih sering dihiasi diam. Namun semenjak masalah-masalah yang terjadi ketika ia membawa Lisa, sejak Jungkook seakan menyalahkan semuanya pada Jennie, segalanya perlahan berubah.

Apakah secara tidak langsung Jungkook sendiri yang menyebabkan semua ini terjadi?

Sampai pada saat ini, Jungkook masih yakin bahwa Jennie memang berhubungan dengan masalah-masalah yang menimpa Lisa. Mulai dari diari Lisa yang hilang, juga perundungan tanpa henti yang dimulai sejak Jennie menolak berteman. Namun Jungkook sekarang seakan tidak mempermasalahkan hal itu.

Dua minggu berlalu semenjak hari itu, titik balik di mana Jungkook yang tadinya begitu mengutuk eksistensi Jennie, sekarang tidak bisa lepas darinya. Kamar yang biasanya dihiasi sunyi kini akan terisi desahan dan ringisan nikmat setiap malam. Perjalanan ke sekolah yang biasanya ditempuh sendiri-sendiri kini mereka lakukan bersama. Di sekolah Jungkook akan terus mengirimkan pesan pada Jennie seperti seorang kekasih yang posesif, menanyakan ini itu tanpa tahu waktu. Malamnya, mereka mengabaikan makan malam dengan para penghuni rumah, memutuskan untuk berduaan di dalam kamar melakukan kesibukan mereka.

Semuanya berubah, begitu cepat, terlampau cepat. Jungkook seakan tidak bisa jauh dari Jennie, dan sejauh yang Jungkook lihat, Jennie pun demikian.

"What's with the creepy smile?" Suara Jaehyun menyadarkan Jungkook dari lamunannya, memecah fantasi-fantasi liarnya mengenai apa yang akan dilakukan pada Jennie malam nanti.

"See? Akhir-akhir ini dia memang sering banyak melamun sambil senyum-senyum tidak jelas," timpal Eunwoo.

Sementara Mingyu yang biasanya cerewet entah mengapa hanya diam dan memandangi Jungkook penuh curiga.

"Tidak ada apa-apa. Hanya memikirkan kompetisi basket nanti," jawab Jungkook singkat, kemudian mulai melahap sandwich yang sebelumnya sempat diabaikannya.

"Kau tersenyum karena kompetisi basket? Aneh."

Jungkook tentu saja tidak menanggapi ucapan sahabat-sahabatnya itu, membiarkan mereka reda dengan sendirinya dan melanjutkan makan siang. Selain tak ingin mereka curiga, ia terus saja memikirkan Jennie dan wajah cantiknya pagi tadi. Jennie begitu indah dengan bibirnya yang sedikit terbuka, mendesah membisikkan namanya di tengah perlakuan-perlakuan erotis Jungkook pada tubuhnya.

Clandestine RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang