Jungkook masih merasakan sakit di kepalanya bahkan saat dirinya sudah merebahkan tubuh di atas ranjang king size di hotel mewah yang baru dibuka di Pulau Jeju-hotel milik keluarga Jennie.Sekalipun ia benar-benar tak ingin berada di sini, adiknya memaksanya bangun tadi pagi untuk segera berkemas dan menghadiri pesta pembukaan hotel keluarga Kim. Jika tidak, mungkin orangtuanya akan mencoret namanya dari daftar kartu keluarga Jeon.
Jungkook dan Somi pun menyusul kedua orang tuanya dan Jennie yang sudah terlebih dahulu berangkat.
"Oppa, kau baik-baik saja?" Jungkook hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan adiknya itu. Ingin sendiri sekalipun kepalanya ingin pecah rasanya.
"Baiklah, aku pergi ke kamarku dulu untuk bersiap." Somi terdengar begitu excited saat dia meninggalkan Jungkook sendiri.
Tch. Tentu saja Jungkook tahu alasannya.
Siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung.
Somi sudah menyukainya dari kecil. Jungkook bisa melihat senyum lebar dan mata berbinar Somi saat menatap lelaki itu setiap ada kesempatan bertemu.
Demi Tuhan, apa yang membuat Kim Taehyung begitu berpengaruh hingga perempuan di dekat Jungkook menatapnya demikian?
Adiknya dan Jennie.
Jungkook terdiam, dalam hati menghukum dirinya sendiri.
Jennie? Tch, tidak. Gadis jahat itu bukanlah orang terdekat Jungkook dan Jungkook tidak peduli bagaimana cara gadis itu menatap Kim Taehyung, bagaimana senyum gummy-nya terlihat sangat tulus, atau binar indah seperti kilauan bintang yang keluar dari mata kucingnya.
STOP!
Jungkook bisa gila.
Berhenti memikirkan gadis jahat dan menyebalkan itu!
Jungkook mencoba untuk tidur, sakit di kepalanya bertambah seakan tidak mengijinkan wajah dingin Jennie pergi dari pikirannya.
Dengan cepat ia mengambil ponselnya kemudian menghubungi seseorang yang mungkin bisa membantu.
"Babe?" Untung saja panggilannya langsung diangkat pada dering ketiga.
"Sayang." Suara manja Lisa terdengar. Jungkook merasa tenang, kekasihnya itu terdengar tidak marah lagi seperti kemarin saat Jungkook meninggalkannya.
"Hey, sedang apa?" tanya Jungkook.
"Sedang bersiap untuk ke cafe."
"Oh shift siang?"
"Ya. Ngomong-ngomong, aku ingin minta maaf," ucap Lisa pelan di ujung telepon. "Maafkan aku sudah menuduhmu. Harusnya aku langsung percaya. Kau benar, yang dipakai Jennie bukan kemejamu. Lagipula, mana mungkin kau memiliki hubungan dengan Jennie. Maafkan aku."
Perasaan Jungkook campur aduk. Perasaan bersalah pada kekasihnya dan perasaan menggebu ketika mendengar nama Jennie.
Kenapa ia harus merasa terganggu dengan nama gadis itu? Jungkook bersumpah dua minggu lalu ia masih begitu normal, begitu tidak peduli sekalipun gadis itu tidur tepat di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clandestine Reality
Fanfiction⚠️ 21+ Mature Content Romance, Angst & Drama Kim Jennie & Jeon Jungkook Everybody has a secret. xx